Indonesia Airlines Bakal Melayani Rute Penerbangan ke 48 Kota di 30 Negara

17 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan terbaru asal Singapura, PT Indonesia Airlines Group (INA) akan melayani rute internasional. Anak usaha Calypte Holding Pte Ltd yang mengantongi izin penerbangan per Jumat pekan lalu itu akan menyediakan 20 armada pesawat yang hanya berbasis di Bandara Soekarno-Hatta pada tahap awal.

“Berdasarkan perencanaan bisnis dan hasil studi kelayakan yang telah disusun, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional,” kata Chief Executive Officer (CEO) INA sekaligus Executive Chairman Calypte Holding Iskandar dalam keterangannya di LinkedIn Indonesia Airlines, seperti dikutip Ahad, 9 Maret 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iskandar menjelaskan penerbangan yang hanya berfokus pada penerbangan antarnegara itu menyasar 48 kota di 30 negara. Dia menyebut pihaknya bakal menyediakan layanan paling lengkap untuk memudahkan perjalanan penumpang. 

“Maskapai penerbangan komersial pertama di Indonesia ini memiliki konsep end to end service dan hanya akan melayani rute penerbangan internasional dalam lima tahun pertama,” ucap Iskandar. 

Dia mengungkapkan bahwa armada pesawat yang akan dioperasikan Indonesia Airlines meliputi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9). Selain itu, dia menuturkan, pihaknya bakal merekrut pekerja profesional untuk menjadikannya sebagai maskapai internasional terbaik. 

“INA telah menyiapkan tim terbaik yang telah berpengalaman di berbagai maskapai besar di dunia,” ujar Iskandar. 

Dia mengatakan, posisi direktur operasional akan diduduki oleh pekerja dari Singapore Airlines yang telah berkarier lebih dari 40 tahun dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang mengendarai Airbus A380. Selanjutnya, jabatan direktur komersial akan diisi oleh pekerja berpengalaman yang telah bekerja selama lebih dari 21 tahun di sejumlah maskapai ternama, seperti Emirates dan Asiana Airlines. 

Berikutnya, posisi operasi penerbangan bakal dikepalai oleh salah satu pilot terbaik Indonesia yang kini bekerja di maskapai asing. Untuk jabatan direktur produk dan layanan akan diisi oleh tokoh inspiratif dari Brunei Darussalam yang telah berkarier di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun. 

Kemudian, Indonesia Airlines juga berencana menarik seorang manajer awak kabin dari British Airways yang merupakan bagian dari Komite Korporasi Pramugari Eropa (EBAA) dan seorang wakil manajer awak kabin dari Emirates. Menurut Iskandar, hal tersebut dilakukan untuk menghadirkan pelayanan yang terbaik serta sesuai dengan visi dan misi perusahaan. 

“Kami berkomitmen untuk mendefinisikan ulang perjalanan dengan layanan premium, di mana keselamatan merupakan prioritas utama sembali membagikan keramahtamahan hangat masyarakat Indonesia kepada dunia,” kata Iskandar. 

Dia menilai pergerakan penduduk di wilayah Asia Pasifik sangat tinggi, sehingga menjadi peluang bisnis cukup menjanjikan bagi Indonesia Airlines. Dia pun optimis bahwa tujuan perusahaan akan terwujud ketika semua elemen dapat disinergikan dengan baik. 

“Dengan dukungan para profesional di sektor penerbangan, baik kru maupun tim manajemen, INA akan mampu menembus era penerbangan premium terbaru,” ucap Iskandar.

Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |