Istana Beberkan 3 Manfaat Bank Emas yang Diresmikan Prabowo

3 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyebutkan tiga manfaat utama yang dapat diterima negara dengan diresmikannya Bank Emas oleh Presiden Prabowo Subianto minggu ini. Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara PCO, Prita Laura, dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025.

Menurut Prita, Bank Emas merupakan langkah strategis pemerintah dalam memperkuat sistem keuangan nasional dengan berbasis logam mulia. Langkah ini diambil sebagai upaya dalam menjaga stabilitas ekonomi serta memberikan alternatif investasi yang lebih aman dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya Bank Emas, diharapkan akan terjadi peningkatan pemanfaatan emas dalam negeri baik untuk individu maupun sektor industri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tiga Manfaat Utama Bank Emas

Prita menjelaskan bahwa manfaat pertama dari Bank Emas adalah tersedianya platform yang aman dan terstruktur bagi investor untuk bertransaksi emas tanpa harus memiliki emas fisik secara langsung. Dengan adanya sistem ini, risiko kehilangan atau penyimpanan emas fisik yang kurang aman dapat diminimalkan. Selain itu, platform yang dikelola secara profesional ini akan memberikan kenyamanan dan efisiensi dalam berinvestasi.

Manfaat kedua adalah diversifikasi investasi, yang memungkinkan investor lebih mudah mengakses emas sebagai instrumen investasi. Dengan hadirnya Bank Emas, masyarakat tidak hanya dapat membeli dan menjual emas dengan lebih mudah, tetapi juga memiliki berbagai pilihan produk investasi berbasis emas.

Keberadaan Bank Emas juga memberikan keuntungan bagi sektor industri, terutama industri perhiasan dan pertambangan emas dalam negeri, karena mereka akan mendapatkan akses lebih luas ke pasar global logam mulia. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor industri emas di dalam negeri serta meningkatkan daya saing produk-produk emas Indonesia di kancah internasional.

Manfaat ketiga, Bank Emas dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari cadangan devisa nasional. Prita menyatakan bahwa peningkatan kepemilikan emas dalam negeri berpotensi memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam hitungan ekonomi yang telah dilakukan, peningkatan kepemilikan emas dalam negeri diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 1,6 persen atau sekitar Rp 245 triliun. Selain itu, ekosistem layanan Bank Emas juga diproyeksikan mampu menciptakan 1,8 juta lapangan pekerjaan baru, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Peresmian Bank Emas oleh Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Bank Emas dalam sebuah acara yang digelar di Jakarta pada Rabu, 26 Februari 2025. Bank Emas ini akan dikelola oleh dua lembaga keuangan utama, yakni Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pegadaian. Kedua institusi ini diberikan mandat untuk menjalankan berbagai layanan terkait emas guna memastikan ekosistem Bank Emas dapat berfungsi secara optimal.

BSI ditugaskan untuk menjalankan dua kegiatan utama, yaitu penitipan dan perdagangan emas. Dua layanan ini diharapkan dapat melengkapi ekosistem emas BSI yang telah ada sebelumnya, seperti layanan gadai emas, cicil emas, dan BSI emas digital. Saat ini, total emas yang telah dikelola oleh BSI mencapai sekitar 17,5 ton, dan dengan hadirnya Bank Emas, angka ini diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah investor yang berpartisipasi.

Sementara itu, Pegadaian akan fokus pada layanan terkait tabungan emas, penitipan emas, pembiayaan emas, dan deposito emas. Melalui layanan ini, Pegadaian dapat menghimpun dana masyarakat dalam bentuk emas yang kemudian dapat dijadikan simpanan atau deposito. Dengan skema ini, masyarakat memiliki alternatif baru dalam menyimpan kekayaannya, yang tidak hanya lebih aman tetapi juga berpotensi memberikan keuntungan di masa mendatang.

Menurut Prita, keberadaan Bank Emas sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam Asta Cita untuk mendukung kemandirian bangsa dan memperkuat perekonomian menuju Indonesia Emas 2045. Dengan adanya Bank Emas, diharapkan akan terjadi peningkatan literasi dan inklusi keuangan berbasis emas di Indonesia, yang pada akhirnya dapat mendorong stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

"Kemandirian bangsa dan peningkatan perekonomian ini menjadi bagian dari visi bersama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Dengan berbagai inovasi dan kebijakan strategis yang diterapkan, kita optimis bahwa Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menjadi pemain utama dalam industri emas global," ujar Prita.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap masyarakat dapat lebih memanfaatkan emas tidak hanya sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat investasi dan penunjang ketahanan ekonomi nasional. Ke depan, pemerintah akan terus mengembangkan regulasi dan kebijakan untuk memastikan Bank Emas dapat beroperasi dengan optimal serta memberikan manfaat maksimal bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Bestari Saniya Rakhmi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |