Jangan Bawa Tas saat Pesawat Mendarat Darurat

8 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pesawat mendarat darurat, pramugari akan menginstrukan evakuasi dalam waktu 90 detik atau 1,5 menit. Tas, koper, atau ransel yang ada di kabin harus ditinggalkan meskipun isinya berupa barang-barang berharga. Sedetik saja waktu terbuang, nyawa jadi taruhannya.

“Anda tidak boleh membawa tas saat evakuasi pesawat,” kata Leanna Coy, seorang pramugari yang tinggal di Connecticut, dalam sebuah video informasi yang viral di TikTok yang dikutip New York Post, Rabu, 26 Februari 2025. “Kami diajari cara mengevakuasi pesawat dalam waktu 90 detik."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia membagikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait keselamatan penumpang udara setelah kecelakaan Delta Airlines di Bandara Internasional Toronto Pearson, Kanada,  pada 17 Februari. Rekaman mengerikan dari evakuasi darurat menunjukkan staf awak pesawat mengantar penumpang keluar dari pesawat, yang terbakar dan terbalik sebelum mendarat.

"Sembilan puluh detik," Coy mengulangi peringatannya. "Hanya itu, itulah perkiraan waktu yang Anda miliki untuk turun dari pesawat itu."

Penumpang mungkin berpikir bahwa hanya butuh dua terik untuk mengambil barang-barang itu sebelum turun daru pesawat. Namun, Coy mengatakan risiko itu terlalu mahal.

"Kita tidak punya waktu dua detik per orang di pesawat," katanya

Prosedur Turun dari Pesawat

Ia menekankan kembali bahwa proses turun dari pesawat saat mendarat darurat adalah prosedur yang sensitif terhadap waktu, jadi memerlukan kepatuhan penuh. Coy menjelaskan apa saja yang harus dilakukan penumpang.

"Pramugari akan pergi dan membuka pintu pesawat mana pun yang menjadi tanggung jawabnya. Kemudian, mereka akan mulai meneriakkan perintah-perintah yang sudah kami pelajari dalam pelatihan, yang kira-kira seperti 'Tinggalkan semuanya! Ke sini! Lompat!,'" jelasnya.

Jika tidak mengikuti perintah pramugari, dampaknya bisa fatal terutama untuk pramugari. Pramugari tidak boleh meninggalkan pesawat sebelum semua penumpang turun. 

“Pramugari yang ada di pintu, berteriak sekeras-kerasnya, meminta Anda, memohon Anda untuk meninggalkan semuanya dan turun dari pesawat, mereka tidak bisa pergi sampai semua orang pergi,” kata Coy. “Jadi, saat Anda meraba-raba tas, mereka (pramugari) ada di sana mempertaruhkan nyawa mereka, menunggu untuk mengeluarkan Anda dari pesawat.”

Bagimana dengan Obat-obatan Penting? 

Banyak yang menentang unggahan Coy, terutama mereka yang bepergian dengan membawa obat-obatan penting penyambung hidup di dalam tas. Namun, apa pun alasannya, Coy mengingatkan bahwa orang-orang lebih baik kehilangan obat-obatan mereka daripada mati.

“Obat-obatan penyelamat hidup Anda dapat diganti, tidak lebih penting daripada nyawa seseorang, yang tidak dapat diganti,” katanya.

Namun di luar batasan waktu evakuasi yang ekstrem, petugas pesawat memperingatkan bahwa barang bawaan tertentu dapat merusak peluang semua orang untuk melarikan diri dengan selamat.

“Alasan lain Anda harus meninggalkan tas Anda adalah perosotannya digelembungkan,” kata Coy tentang peralatan pintu darurat. “Perosotan itu bisa meletus, terutama jika Anda membawa tas beroda.”

Jika perosotan itu meletus dan kempes, orang tidak bisa melewatinya sehingga keselamatan mereka terancam. Jadi, ikuti saja kata pramugari saat evakuasi. “Mereka mempertaruhkan nyawa mereka untuk mencoba menyelamatkan nyawa Anda," Coy menambahkan. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |