TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian Firdaus Ahmad Fauzi, pendaki yang hilang di kawasan Gunung Binaiya, Taman Nasional Manusela, Maluku, hingga saat ini belum menemukan titik terang. Pria berusia 27 tahun itu hilang sejak Sabtu, 26 April 2025.
Kepala Resor Saunulu Balai Taman Nasional Manusela Yoman Elly, mengatakan terakhir tim pencarian menemukan puntung rokok Dunhill di Lembah Sungai Yahe. "Diduga itu puntung rokok Firdaus," kata Yoman, saat dihubungi pada Jumat malam, 2 Mei 2025.
Jejak puntung rokok
Yoman, yang tergabung dalam tim pencarian, belum dapat menghitung jarak antara Nasapeha, titik hilang Firdaus, dengan Sungai Yahe. Salah satu cabang aliran sungai ini mengalir hingga ke pantai Makariki, Negeri Yaputih. Sementara tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Maluku melaporkan telah menemukan jejak pria 27 tahun itu melalui puntung rokok pada Jumat 2 Mei 2025, pukul 17.30 WIT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari ini Sabtu 3 Mei 2025, Tim SAR akan kembali melakukan pencarian, yang dimulai dari Pos 4 Isilali. Sejak Firdaus hilang selama tujuh hari, tim penolong terus memperlebar jangkauan pencarian. "Sampai hari ini (Jumat 2 Mei 2025) Firdaus belum ditemukan," katanya.
Yoman menjelaskan, tim pencarian dibagi menempati kawasan Nasapeha dan Isilali. Sedangkan jangkauan pencarian menyisir kawasan hutan Isilali, Nasapeha, hingga titik ditemukan puntung rokok, sudah terhitung jauh. "Yang mempermudah kami itu karena dia mempunyai rokok Dunhill, dan itu ditemukan searah Pos 4," kata Yoman, menyampaikan perkembangan pencarian.
Pendaki asal Bogor, Jawa Barat, Firdaus Ahmad Fauzi, 27 tahun, yang dinyatakan hilang di Gunung Binaiya, Maluku, sejak Sabtu, 26 April 2025. Foto ini diambil di area Nasapeha, dalam perjalanan menuju puncak Binaiya. Dok. Jisman Walalayo
Kesulitan memperbarui informasi
Adapun kesulitan memperbarui informasi perkembangan pencarian Firdaus, salah satunya karena gangguan jaringan seluler. Sebab itu, belum ada kabar detail mengenai jarak antara Nasapeha dan puntung rokok. Dari Nasapeha lokasi puntung rokok ini berada di arah Barat. "Kami belum mendapatkan titik tepat jarak Isilali ke lokasi puntung rokok, apalagi di puncak cuaca tidak bersahabat, kami berbicara dengan tim di puncak sedikit terganggu," ujarnya.
Yoman belum bisa menyampaikan informasi detail terkait dengan perkembangan pencarian Firdaus. Sampai memastikan benar pendaki asal Bogor, Jawa Barat, itu ditemukan. "Saya juga jaga di jalur kerja, titik komandonya di Basarnas," ucap dia.
Kronologi pendaki hilang
Perihal kronologi Firdaus tersesat di kawasan Gunung Binaiya 3.027 meter di atas permukaan laut (mdpl), telah diumumkan oleh Balai Taman Nasional Manusela di Masohi, pada 28 April lalu, dua hari setelah Firdaus hilang dari tim pendakian. Tim ini terdiri dari lima pendaki, dua porter, serta satu pemandu bernama Yusuf.
Menurut kronologi dalam pengumuman tersebut, Yusuf dan tim lainnya turun dari puncak Binaiya menuju Pos Isilali. Di sini, dia bertemu tim patroli Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Manusela berjumlah tiga orang dan melaporkan insiden Firdaus hilang.
Dari laporan Yusuf, polisi kehutanan bergegas mencari Firdaus. Namun pria itu tak berhasil ditemukan. Tim Patroli ikut membantu pencarian survivor. Namun belum menemukan Firdaus, seperti dikutip keterangan tertulis Balai Taman Nasional Manusela.
Pencarian dilanjutkan kembali keesokan harinya, Ahad, 27 April 2025, oleh Yusuf, satu porter, dan tiga petugas patroli. Pencarian berlangsung di kawasan puncak Bintang hingga kembali menyisir kawasan Nasapeha. Pencarian di hari kedua itu tidak menemukan Firdaus.
Balai Taman Nasional Manusela menyatakan Firdaus hilang saat kondisi angin kencang dan berkabut. Firdaus juga tidak membawa perbekalan makanan. Dalam ransel yang dipanggulnya berisi tiga botol air minum dan tiga buah senter kepala.