Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam Forum Merdeka Barat 9, Senin (16/12/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menekankan pentingnya pengawasan anak di ruang publik. Arifah
menegaskan perlindungan anak bukan hanya kewajiban pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat.
Hal itu dikatakan Arifah merespons penculikan dan pembunuhan bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Alvaro Kiano Nugroho (6 tahun). Alvaro sebelumnya dinyatakan hilang sejak 6 Maret 2025.
“Tidak boleh ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan ataupun hilang tanpa pengawasan," kata Arifah dalam keterangannya pada Selasa (25/11/2025).
Arifah berduka atas meninggalnya Alvaro. Alvaro mengajak publik lebih responsif saat menemukan kasus dugaan kekerasan anak. Arifah mengajak masyarakat yang melihat, mengetahui maupun mengalami kekerasan untuk berani melapor.
Masyarakat dapat melaporkan ke pihak kepolisian, unit pelaksana teknis daerah (UPTD) terdekat di daerahnya, maupun menghubungi layanan aduan kekerasan KemenPPPA di call center 24 jam Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, WhatsApp di 08111-129-129 atau https://laporsapa129.kemenpppa.go.id.
"Masyarakat harus lebih peka terhadap kondisi anak-anak di lingkungan sekitar. Kewaspadaan kolektif dapat mencegah terulangnya kejadian serupa, terutama terhadap anak-anak yang paling rentan menjadi target kekerasan dan eksploitasi," ujar Arifah.
Aparat kepolisian memastikan akan melakukan tes DNA terhadap kerangka yang ditemukan. KemenPPPA mendukung proses tes DNA untuk memastikan identitas kerangka. Selanjutnya KemenPPPA siap mendukung proses pemulihan keluarga korban dan mendorong langkah-langkah pencegahan melalui edukasi.
"Semua pihak dapat berbagi peran untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak kita, apalagi ini wilayah DKI Jakarta yang memiliki sumberdaya mumpuni dan lebih dari cukup. Kita harus memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan penuh. Tragedi seperti ini tidak boleh terulang,” ujar Arifah.
Pihak kepolisian telah menangkap terduga pelaku yaitu AI yang merupakan ayah tiri dari korban pada Rabu (19/11/2025). Namun, pada Ahad (23/11/2025) dini hari, AI ditemukan meninggal dunia di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan.

2 hours ago
12

















































