TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk mengembangkan dan mendongkrak prestasi olahraga Indonesia, khususnya di kancah internasional. Menurut dia, komitmen dibuktikan dengan kemudahan proses pencairan dan nilai bantuan yang diberikan kepada pengurus atau federasi induk cabang olahraga bernilai total Rp 630 miliar selama dua tahap.
Pencarian dana bantuan masih akan bertambah untuk tahap berikutnya. "Kami sudah melakukan peninjauan dan saya pikir ini yang harus semua apresiasi kepada Presiden Prabowo. Dilihat dari nominal atau angka untuk olahraga kita harus bersyukur dan, alhamdulillah, para pengurus cabang olahraga juga sangat senang," kata Dito usai menghadiri kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Kemenpora dengan Induk Organisasi Cabang Olahraga (IOCO) dan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI), di Jakarta, Rabu, 30 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dito menyatakan komitmen Pemerintah sudah sesuai dengan Astacita Presiden Prabowo soal pembangunan prestasi olahraga dan industri kreatif. Pemberian bantuan sudah berdasarkan hasil kajian yang disesuaikan antara kebutuhan dan kemampuan Pemerintah. "Bantuan ini pastinya sesuai dengan yang tertuang dalam Astacita, jelas disebut bahwa tujuan utama adalah bagaimana peningkatan prestasi di Olimpiade dan ASEAN Games, serta SEA Games sebagai target awal dari semuanya," ujar politikus muda Partai Golkar tersebut.
Meski begitu, Dito mengatakan bahwa target dari setiap cabang olahraga tak ditentukan berdasarkan bantuan dana yang dikucurkan negara. Ia menyerahkan target sesuai dengan kemampuan dan strategi dari federasi. “Tentunya hasilnya nanti akan berbeda-beda, sehingga tidak bisa disamakan target dan parameter keberhasilannya.”
Dalam kegiatan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Kemenpora dengan Induk Organisasi Cabang Olahraga (IOCO) dan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI), pemerintah Indonesia menggelontorkan bantuan sebanyak Rp 210 miliar. Dana itu merupakan bantuan tahap kedua untuk membantu 11 cabang olahraga dan NPCI yang menaungi 10 cabang olahraga. Total sejak bantuan tahap pertama, pemerintah telah menyalurkan sebanyak Rp 630 miliar.
Sebanyak 11 cabang olahraga hadir dalam penandatanganan perjanjian kerja sama. Mereka adalah Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI), Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki), Pengurus Besar Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PB PGSI), dan Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia (PP KBI).
Ada juga Pengurus Besar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PB Porserosi), dan Pengurus Besar Federasi Hoki Indonesia (PB FHI), Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), dan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi), Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PCI), dan Pengurus Pusat Federasi Triathlon Indonesia (PP FTI).
SEA Games 2025 Jadi Target Utama
Dito Ariotedjo mengatakan penggunaan bantuan senilai Rp 210 miliar harus digunakan untuk mendongkrak prestasi para atlet yang akan mengikuti SEA Games Thailand 2025. "Pemberian bantuan pemerintah tahap kedua ini untuk cabang olahraga yang akan bertanding di SEA Games Thailand 2025 dan juga yang memiliki potensi di Asian Games Aichi-Nagoya 2026," kata dia.
Bantuan tahap kedua telah diberikan kepada 11 pengurus induk cabang olahraga dan 10 cabang olahraga yang dinaungi oleh National Paralympic Committee atau NPC Indonesia. "Jadi itu semua berdasarkan potensi serta kebutuhan cabang olahraga yang kami tinjau, dan itu dilakukan oleh tim akademisi, komisi atlet, dan para pakar, makanya nilainya juga disesuaikan dengan antara kebutuhan dengan kemampuan yang bisa didukung oleh Pemerintah," ujar dia.