CNN Indonesia
Selasa, 02 Des 2025 19:07 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto meminta maaf buntut ucapannya yang menyebut bencana banjir dan longsor hanya mencekam di media sosial. (CNN Indonesia/Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto meminta maaf buntut ucapannya yang menyebut bencana banjir dan longsor hanya mencekam di media sosial.
Permintaan maaf itu disampaikan Suharyanto setelah meninjau lokasi bencana di Tapanuli Selatan dan melihat langsung pantauan dari atas udara menggunakan helikopter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya surprise (terkejut), saya tidak mengira sebesar ini. Saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf Pak Bupati. Bukan berarti kami tak peduli," kata Suharyanto dalam konferensi pers, Senin (1/12).
Ia memastikan seluruh upaya penanganan pasca bencana banjir bandang terus dilakukan pemerintah termasuk pemenuhan logistik.
Sebelumnya BNPB menjelaskan alasan bencana banjir dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat belum ditetapkan sebagai bencana nasional.
Suharyanto mengatakan kondisi mencekam memang terlihat di media sosial, tapi tidak demikian dengan kondisi terkini di lapangan.
Suharyanto menjelaskan sejauh ini bencana di Indonesia yang pernah ditetapkan sebagai bencana nasional adalah pandemi Covid-19 dan Tsunami Aceh 2004.
Ia meminta agar dilakukan perbandingan antara dua bencana nasional itu dengan beberapa bencana lain yang pernah terjadi.
Kemudian, kata Suharyanto, tidak ditetapkannya bencana nasional juga berdasarkan pertimbangan dari skala korban dan akses menuju lokasi bencana.
"Mungkin dari skala korban ya, kemudian juga kesulitan akses, rekan-rekan media bisa bandingkan saja dengan kejadian sekarang ini. Memang kemarin kelihatannya mencekam ya, kan berseliweran di media sosial, gak bisa bertemu segala macam. Tapi begitu sampai ke sini sekarang rekan media tadi hadir di lokasi dan tidak hujan," kata Suharyanto.
(fra/tfq/fra)

1 hour ago
5

















































