Ketua DPRD Tabanan Bali Dapati Lulusan SMA Belum Lancar Baca

9 hours ago 8

Denpasar, CNN Indonesia --

Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Bali, I Nyoman Arnawa, mengaku mendapati dua siswa yang sudah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) namun tak lancar membaca.

Arnawa bilang dua lulusan SMA yang tak lancar membaca itu adalah seorang laki-laki dan perempuan. Dari penelusurannya, diketahui dua orang itu ternyata tak lancar membaca sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak cakap membaca atau tidak lancar membaca. Saya ketahui itu waktu dia SMP dan saya tanya bunyinya, ini apa bacaannya, dia tidak lancar membaca. Kalau dia memang dibilang misalnya ada kelainan, saya rasa sih tidak, orangnya sehat-sehat kayak orang biasa saja," kata Arnawa, saat dihubungi Kamis (15/5).

Dua orang itu, katanya, merupakan warga kampungnya. Dan, dia mengaku kaget setelah lulus SMA keduanya masih belum lancar membaca.

"Sekarang kan orangnya sudah tamat SMA. Baru-baru ini saya ketemu dengan keluarganya dan (pamannya bilang) masih belum lancar membaca. Jadi orangnya tidak cakap membaca tapi bisa main handphone. Inilah yang kita tidak mengerti, gimana itu kira-kira," jelasnya.

"Dia SMP tidak lancar membaca dan SMA tidak lancar membaca. Dan sekarang orangnya itu sudah tamat SMA dan saya tanya bapaknya baru-baru ini, dia juga bingung dan dia memang tidak lancar membaca tapi kok bisa dia main handphone terus. Yaitu, enggak ngerti juga saya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Arnawa menduga selain dua orang dari kampungnya, masih banyak siswa-siswa sekolah yang belum lancar membaca di Tabanan.

"Kalau dengan analisa-analisa kita, kayaknya masih banyak siswa-siswa yang begitu. Maka, saya kasih tau orang tuanya kalau diajarin sama gurunya mungkin agak keras atau apa, enggak usah orang tuanya marah atau apa. Kasihan anak-anak begitu dong," jelasnya.

Ia juga heran, jika memang mereka tidak bisa membaca kenapa bisa lulus SMA dan itu menjadi persoalan.

"Itu persoalannya katanya tidak boleh (lulus kalau belum lancar membaca). Kan ada program begitu, katanya tidak boleh tidak menaikkan anak murid. Saya dengarnya begitu," jelasnya.

Arnawa berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan dan Dinas Pendidikan Tabanan serta guru-guru di sekolah segera mencari solusi.

Mengutip dari detikBali, dalam rapat kerja Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) antara legislatif dan eksekutif di Ruang Rapat Gedung DPRD Tabanan, Rabu (14/5) ditemukan ada sekitar total 23 orang dari mulai tingkat SD hingga SMA yang tak lancar membaca.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, yang hadir dalam kegiatan tak menampik bahwa masih terdapat siswa di Tabanan yang belum cakap membaca. Ia menjelaskan, hal ini tidak hanya terjadi di Tabanan saja, melainkan juga di berbagai daerah di Indonesia.

"Masalah ini juga dipengaruhi oleh keberadaan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mengikuti sekolah reguler melalui program inklusi. Jadi pasti ada beberapa siswa yang belum cakap membaca karena keterbatasan tersebut," jelasnya.

Selain karena keterbatasan mental, lanjutnya, sebagian siswa juga tidak cakap membaca karena sesuai aturan saat di jenjang taman kanak-kanak (TK) belum mendapatkan pelajaran membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

"Selain itu, ada juga faktor ekonomi keluarga. Dari total 23 siswa tersebut, tiga orang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi," ungkapnya.

Dharma Utama menegaskan telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi hal tersebut. Di antaranya, dengan membentuk Unit Layanan Disabilitas di dinas pendidikan untuk menangani siswa berkebutuhan khusus. Serta membentuk tim penguatan literasi dan numerasi di tingkat sekolah dan kabupaten.

"Tim ini bertugas mendampingi anak-anak yang belum cakap membaca, menangani kekerasan terhadap anak, dan mengatasi keterlambatan belajar," kata Dharma.

Sebelumnya diberitakan pula ratusan siswa SMP di Buleleng ditemukan belum lancar membaca. Kondisi itu menjadi perhatian serius sejumlah pihak, termasuk dari Kemendikdasmen.

(kdf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |