Ketumpahan 4,2 Miliar Liter Air Hujan, Sejumlah Wilayah Mataram Banjir

3 hours ago 5

CNN Indonesia

Senin, 07 Jul 2025 00:30 WIB

BMKG melaporkan sekitar 4,2 miliar liter air hujan tumpah dalam waktu singkat di Kota Mataram, NTB, hingga mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. Ilustrasi. BMKG melaporkan sekitar 4,2 miliar liter air hujan tumpah dalam waktu singkat di Kota Mataram, NTB, hingga mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. (Foto: Istockphoto/ VisualCommunications)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sekitar 4,2 miliar liter air hujan tumpah dalam waktu singkat di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Akibat hujan deras tersebut, sejumlah wilayah di Mataram terendam banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diperkirakan volume air yang tumpah di Kota Mataram sebesar 4,2 miliar liter air pada rentang waktu kurang dari enam jam," kata Kepala Stasiun Klimatologi NTB Nuga Putrantijo di Mataram, Minggu (6/7), melansir Antara.

Nuga memaparkan volume curah hujan yang tercatat melalui data Agroclimate/Automatic Weather Stasiun (AAWS/ AWS) dan Automatic Rain Gauge (ARG) adalah AWS Sigerongan sebanyak 111,4 milimeter, AAWS Stasiun Klimatologi NTB sebanyak 74,0 milimeter, dan ARG Mataram sebanyak 71,4 milimeter.

Kriteria volume itu masuk ke dalam kategori hujan lebat dalam skala harian (sampai dengan 100 milimeter per hari) dan hujan ekstrem dalam skala jam (lebih dari 50 milimeter per jam). Imbas hujan lebat sejak siang hingga sore, sejumlah wilayah di Kota Mataram dilanda banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat menyebut banjir yang terjadi di Kota Mataram merendam tiga kecamatan yakni Kecamatan Sandubaya, Mataram, dan Cakranegara serta enam desa/kelurahan, yakni Swete, Bertais, Kekalik Gerisak, Pagutan Permai, Majeluk, dan Gomong.

Kepala BPBD NTB Ahmadi mengatakan curah hujan yang tinggi membuat debit air sungai meningkat, sehingga meluap dan menggenangi permukiman warga.

Peristiwa hujan deras tersebut menyebabkan tembok keliling tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Sandubaya roboh ke arah jalan raya, pohon tumbang, dan satu unit mobil terseret banjir.

Masyarakat diimbau agar berhati-hati ketika di luar rumah serta diharapkan tidak membuang sampah pada saluran air dan membersihkan drainase untuk mengantisipasi terjadinya luapan air saat hujan terjadi.

"Masyarakat juga perlu mewaspadai adanya potensi terjadi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba," pungkas Ahmadi.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |