Kilas Balik Suka Duka Demokrat, AHY Singgung Rivalitas dengan Moeldoko

2 hours ago 7

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah berseteru dengan Moeldoko perihal kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

24 Februari 2025 | 07.11 WIB

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memimpin rapat koordinasi di Jakarta, 21 Februari 2025. Antara/Rivan Awal Lingga

material-symbols:fullscreenPerbesar

Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memimpin rapat koordinasi di Jakarta, 21 Februari 2025. Antara/Rivan Awal Lingga

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung rivalitas dengan eks Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, yang pernah terpilih untuk memimpin Partai Demokrat. AHY kembali membahas perseteruan tersebut ketika mengulas suka duka Partai Demokrat selama lima tahun terakhir.
 
Ia berkata dirinya bersama para ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari 38 provinsi serta sejumlah perwakilan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) berdialog sekaligus mengingat-ingat berbagai tantangan yang telah dilalui partai tersebut. Mereka membahas hal itu ketika bersilaturahmi di kediaman AHY.
 
Menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto itu mengingat kembali masa pandemi Covid-19 di tahun 2020. Saat itu, ia bercerita, Partai Demokrat berfokus memberi bantuan kemanusiaan kepada masyarakat. “Mobilitas sangat terbatas,” kata AHY kepada media saat ditemui di kediamannya di Cipete, Jakarta Selatan, Ahad, 23 Februari 2025.
 
Kemudian, ia menyinggung masa-masa setelah Covid-19. Ia berkata saat itu Partai Demokrat juga menghadapi tantangan.
 
“Setelah itu kami menghadapi tantangan lain. Ada upaya pengambilalihan Partai Demokrat secara inkonstitusional, dan kami semua tentunya bersatu menghadapi dan melawan karena kami ingin menjaga kedaulatan partai sekaligus menjaga demokrasi di Indonesia,” ucapnya.
 
Sekitar empat tahun lalu, Kongres Luar Biasa (KLB) menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025. Kongres tersebut berlangsung di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021.
 
Dalam KLB tersebut, peserta yang hadir mengusulkan nama Moeldoko dan mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie sebagai kandidat ketua umum. Berdasarkan pengambilan suara cepat, Moeldoko lebih banyak didukung daripada Marzuki. Sehingga diputuskan secara langsung Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026 hasil Kongres Luar Biasa.
 
Kongres ini juga menetapkan AHY dinyatakan telah demisioner. “Memutuskan pertama Dewan Pimpinan Pusat 2020-2021 yang diketuai AHY dinyatakan demisioner,” kata pimpinan rapat Jhoni Allen Marbun, membacakan keputusan KLB.
 
Sebelum KLB digelar, AHY telah menyatakan ada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat. Upaya itu disebut melibatkan Moeldoko.
 
Terbaru, AHY dan Moeldoko bertemu hingga bersalaman saat Sidang Paripurna Kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024. Ini merupakan pertemuan pertama keduanya, setelah Moeldoko absen dalam pelantikan Agus pada Rabu, 21 Februari 2024.
 
AHY menjelaskan dirinya sudah menjadi bagian pemerintah dan tidak ingin membesar-besarkan apa yang sudah lewat. “Karena kalau itu berarti kita gak maju-maju dong. yang jelas semua sudah kita lewati sebuah bagian dari perjalanan politik, Partai Demokrat juga,” kata AHY ditemui usai rapat kabinet Senin 26 Februari 2024.
 
Daniel A. Fajri dan Dewi Nurita berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

slot-iklan-300x100

slot-iklan-300x600

Nabiila Azzahra

Habis Gelap Terbitlah Gelap

Habis Gelap Terbitlah Gelap

slot-iklan-728x90

slot-iklan300x250

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

  • Podcast Terkait
  • Podcast Terbaru

slot-iklan-300x600

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |