Kurang Tidur selama Ramadan? Waspadai Dampaknya buat Kesehatan Mental

3 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu masalah yang biasa muncul saat Ramadan adalah kurang tidur pada sebagian orang. Misalnya yang bekerja di  lokasi agak jauh sehingga harus berangkat pagi sekali dan tak ada waktu untuk tidur lagi setelah makan sahur. Salah satu cara mengatasinya tentu saja tidur lebih awal dari biasanya.

Sebuah artikel di Sleepstation pada May 2021 menyebut puasa Ramadan bisa mengubah rutinitas harian dan berdampak pada tidur. Untuk mengatasinya bisa dengan perubahan gaya hidup. Kebanyakan orang akan mengurangi kegiatan di siang hari dan menghindari olahraga berat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kurang tidur berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Penelitian menunjukkan kurang tidur dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan, depresi, serta menurunkan daya ingat dan konsentrasi. Kurang tidur juga meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan sistem imun yang melemah. Beberapa perubahan umum yang biasa terjadi di negara-negara mayoritas Islam selama Ramadan misalnya memundurkan atau memperpendek jam kerja, sementara pusat perbelanjaan buka hingga lebih larut.

Di luar Ramadan, kurang tidur bisa disebabkan beragam faktor, seperti gaya hidup tidak teratur, pekerjaan, dan bermain gawai di malam hari. Gangguan pola tidur juga dapat dipicu kafein berlebihan serta gangguan tidur seperti insomnia atau sleep apnea. Tanpa penanganan yang tepat, kebiasaan kurang tidur dapat berkembang menjadi masalah kesehatan kronis.

Dampak Kesehatan Mental

Kurang tidur dapat memicu masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi. Kurang waktu istirahat juga dapat mengurangi kemampuan mengatasi stres sehingga membuat orang lebih rentan terhadap tekanan emosional.

Cukup tidur juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan kimia di otak. Keseimbangan ini diperlukan untuk mengatur emosi dengan baik dan mendukung kesehatan mental secara keseluruhan. Dikutip dari Sleep Foundation edisi 26 Maret 2024, berikut beberapa dampak kurang tidur pada kesehatan mental.

Dampak pada emosi
Kurang tidur dapat meningkatkan aktivitas amigdala, bagian otak yang berperan mengatur emosi, hingga 60 persen. Aktivitas berlebihan ini membuat otak lebih sulit mengendalikan respons emosional.

Depresi
Kurang tidur bisa memperburuk kondisi depresi, juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab munculnya gangguan ini.

Gangguan hiperaktivitas dan kurang perhatian (ADHD)
Kurang tidur memiliki gejala yang mirip ADHD, seperti hiperaktif, sulit berkonsentrasi, mengantuk di siang hari, dan emosi yang tidak stabil. Kondisi ini dapat dialami baik anak-anak maupun orang dewasa dan sering kali terjadi bersamaan.

Gangguan bipolar
Kurang tidur dapat memperburuk episode mania pada penderita gangguan bipolar. Selain itu, kelelahan ekstrem akibat kurang tidur dapat menyebabkan tidur lebih lama saat fase depresi berlangsung.

Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan sering menyebabkan berkurangnya waktu tidur, yang dapat berkontribusi pada serangan panik dan mimpi buruk. Pada penderita gangguan ini, kurang tidur juga mempengaruhi kemampuan mengendalikan emosi.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |