Mengenal Liang Wenfeng, Pendiri DeepSeek yang Kini Jadi Sorotan Industri Teknologi Global

2 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Liang Wenfeng, pendiri dan pemimpin perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, menjadi sorotan dalam industri teknologi global. Lahir pada 1985 di Zhanjiang, Liang menunjukkan minat yang kuat dalam matematika sejak usia dini. Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Zhejiang dan memperoleh gelar dalam bidang matematika.

Dalam wawancara eksklusif dengan Waves pada Juli 2024, Liang menyoroti betapa pentingnya inovasi dalam kemajuan industri AI di Cina. Menurut dia, perbedaan mendasar antara perkembangan AI di Cina dan Amerika Serikat tidak hanya terletak pada faktor waktu, tetapi juga pada tingkat keaslian dalam inovasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Cina tidak bisa selamanya menjadi pengikut dalam AI. Kita harus berhenti hanya mengadaptasi teknologi luar negeri dan mulai menciptakan sendiri," ujar Liang sebagaimana dikutip dari Reuters

Liang turut mengungkapkan pandangannya terkait dengan industri teknologi Cina yang kini berada di titik kritis. Hal ini mengacu pada mereka memiliki modal yang cukup, tetapi kurang percaya diri untuk melakukan inovasi mendasar dalam penelitian dan pengembangan (R&D).

Sepanjang tiga dekade terakhir, menurut dia, industri lebih banyak berorientasi pada keuntungan finansial daripada mengembangkan gagasan-gagasan baru. Ia menegaskan bahwa inovasi yang sesungguhnya tidak hanya didorong oleh kepentingan bisnis, tetapi juga lahir dari rasa ingin tahu dan tekad untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar revolusioner.

Profil Liang Wenfeng

Liang lahir dan tumbuh di Provinsi Guangdong, wilayah yang pada era 1980-an dan 1990-an dikenal sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Cina. Di tengah budaya yang lebih berorientasi pada dunia bisnis daripada pendidikan, ia justru memilih untuk menempuh jalur akademik.  

Ketika menginjak umur 17 tahun, Liang diterima di Universitas Zhejiang, salah satu universitas paling bergengsi di Cina, di jurusan teknik elektronika dan komunikasi. Setelah menamatkan pendidikannya tersebut, Liang melanjutkan pendidikan magister di bidang teknik informasi dan komunikasi dan lulus pada 2010.  

Kariernya mulai melesat tinggi pada 2015, ketika ia mendirikan dana lindung nilai kuantitatif yang memanfaatkan algoritma matematis dalam perdagangan, menggantikan analisis manual oleh manusia. Perusahaan ini berkembang pesat dan pada akhir 2021 berhasil mengelola aset lebih dari 100 miliar yuan (sekitar 225,4 triliun rupiah).

Namun, pada April 2023, Liang mengumumkan perubahan besar dengan mengalihkan fokus perusahaan dari sektor investasi ke pengembangan kecerdasan buatan umum (Artificial General Intelligence/AGI).

Mayoritas karyawan DeepSeek berasal dari lulusan dan mahasiswa PhD dari universitas terkemuka di Cina. Liang meyakini bahwa mereka memilih bergabung dengan DeepSeek karena perusahaan ini berusaha menyelesaikan tantangan terbesar dalam dunia AI.

Kini DeepSeek bertekad untuk mencapai AGI, sebuah sistem kecerdasan buatan yang dapat melampaui kemampuan manusia dalam berbagai pekerjaan bernilai ekonomi. Melalui pendekatan inovatif, penerapan strategi sumber terbuka, serta dukungan dari para talenta terbaik, DeepSeek semakin mendekati pencapaian visi besarnya. "Tujuan kami tetap untuk mencapai AGI," tuturnya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |