Dalam lima tahun ke depan, pemerintah menargetkan realisasi investasi di Tanah Air bisa mencapai Rp 13.032,8 triliun. Jelas ini merupakan target ambisius, mengingat nilai realisasi investasi sepanjang satu dekade terakhir saja hanya mencapai sekitar Rp 9.000 triliun. Sosok yang kedapatan tugas untuk menggenjot realisasi investasi itu adalah Rosan Perkasa Roeslani yang kini menduduki jabatan Menteri Investasi dan Hilirisasi.
Rosan optimistis target investasi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bisa tercapai. Ia merujuk pada nilai investasi di Asia Tenggara yang cukup besar. Laporan Investment Report 2024 yang dirilis Sekretariat ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat nilai investasi yang masuk ke kawasan ini mencapai US$ 230 miliar atau setara hampir Rp 4.000 triliun pada 2023. Namun nyaris separuh dari total duit itu masuk ke Singapura, sementara Indonesia hanya menikmati 15 persen. “Kita kurang mendorong diri sendiri agar nilai investasi di Indonesia meningkat,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Investasi memang jadi salah satu target kinerja penting yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi. Target sebesar itu diperlukan jika pemerintah ingin mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dipatok pemerintahan Prabowo. Di sisi lain, iklim investasi Indonesia belum benar-benar ideal. Masih banyak persoalan, seperti kerumitan perizinan, supremasi hukum yang centang perenang, dan berbagai kondisi lain yang membuat posisi Indonesia kalah bersaing dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Untuk mengetahui apa saja rencana pemerintah dalam menggenjot investasi sekaligus memperbaiki iklim investasi, kami menghubungi Rosan. Tugas Rosan tak hanya urusan penanaman modal, sebab di pemerintahan Prabowo, ia juga mendapat pekerjaan untuk mengurusi sektor penghiliran. Saya menghubungi Rosan pada pertengahan Januari 2025.
Rosan yang sudah mengenal saya mengiyakan permintaan wawancara itu. Namun, saat itu Rosan hendak bersiap terbang ke Davos, Swiss, untuk menghadiri acara World Economic Forum 2025. Di sana, Rosan menjalankan misi khusus. Ia mempresentasikan berbagai rencana pemerintah kepada perwakilan negara sahabat dan investor dari berbagai sektor, demi menjaring minat penanaman modal dari ajang tahunan itu.
Rosan menjanjikan akan menerima Tempo sekembalinya ke Tanah Air. Saya kembali menghubungi mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran itu. Namun, rupanya Rosan tak langsung pulang ke Indonesia. Ia singgah terlebih dulu di Malaysia untuk menemani presiden yang hendak menemui Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Pertemuan Tempo dengan Rosan akhirnya terealisasi pada 30 Januari 2025, sehari setelah libur Imlek. Kami mengunjungi dia di kantornya. Selama lebih dari satu jam, Rosan yang ditemani sejumlah deputi dan anak buahnya di Kementerian Investasi dan Hilirisasi, menjawab berbagai pertanyaan mengenai kondisi investasi di Tanah Air. Termasuk kabar rencana masuknya Apple ke Batam, yang sempat simpang-siur.
Pembaca, wawancara Rosan ini dapat Anda simak pada edisi mingguan Tempo yang terbit pada 9 Februari 2025. Di edisi harian, pada 2 Februari 2025, kami juga menerbitkan wawancara dengan atlet panjat tebing Veddriq Leonardo yang belum lama ini mendapatkan gelar Athlete of The Year dari The World Games--pentas olahraga multicabang di luar Olimpiade. Selamat membaca.