KULONPROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nahas benar nasib pekerja rel KAI ini. Ia meregang nyawa setelah tubuhnya tertemper kereta api yang tengah melintas di perlintasan rel kawasan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Senin (26/5/2025) dini hari.
Korban diketahui berinisial P (24), pemuda asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Ia merupakan salah satu pekerja proyek dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang saat itu sedang melakukan pembersihan bekas bantalan rel di lokasi kejadian.
Menurut keterangan Kasihumas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, insiden tragis itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB di perlintasan KA Banjaran, Sukoreno. Sebelum kejadian, sekitar pukul 01.45 WIB, korban dan rekan-rekannya baru saja menyelesaikan pekerjaan dan memutuskan beristirahat.
“Korban sempat berjalan menuju perlintasan untuk mengambil air minum. Namun di saat bersamaan, KA Malioboro Ekspres melintas dari arah Yogyakarta,” ujar Sarjoko.
Nahas, korban yang sedang berjalan kaki tidak menyadari kereta datang dan langsung tertemper. Tubuhnya terpental sejauh sekitar 15 meter dari lokasi tertabrak dan meninggal dunia di tempat.
Masinis KA Malioboro Ekspres yang mengetahui kejadian itu segera melaporkan ke Stasiun Sentolo. Informasi pun diteruskan ke petugas piket di Polsek Sentolo untuk proses penanganan lebih lanjut.
Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Nyi Ageng Serang Sentolo. Berdasarkan pemeriksaan awal, korban mengalami luka berat yang menyebabkan kematian seketika.
Sarjoko mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan tidak beraktivitas sembarangan di sekitar jalur kereta api. “Keselamatan harus menjadi perhatian utama, baik bagi pekerja maupun warga sekitar,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Manager Humas KAI DAOP 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih. Ia menekankan bahwa jalur rel merupakan area berbahaya dan bukan untuk aktivitas warga.
“Keselamatan perjalanan kereta api adalah prioritas utama kami. Kami mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar jalur rel, demi keselamatan bersama,” ujar Feni.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.