Misteri Selongsong Maut yang Tewaskan Charlie Kirk, Terukir Tulisan 'Hai Fasis! Tangkap!'

1 hour ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, UTAH -- Setelah lulus SMA pada 2021, Charlie Kirk merekam video dengan bangga membacakan surat dari Utah State University yang menawarkannya beasiswa prestasi selama empat tahun.

Tapi Robinson keluar dari universitas setelah hanya menjalani satu semester. Ia mengambil cuti, dan tidak pernah kembali.

Sekarang, pihak berwenang sedang memahami apa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir yang dapat membuatnya diduga menembak mati aktivis konservatif Charlie Kirk melalui atap gedung minggu ini.

Pembunuhan ini menjadi bagian terbaru dari rangkaian upaya dan aksi penyerangan terhadap tokoh politik dalam beberapa tahun terakhir. 

Dalam kasus Kirk, pihak berwenang menyoroti apa yang mereka sebut sebagai pesan anti-fasis yang terukir pada sebuah selongsong peluru di sebuah senapan  dekat lokasi penembakan mematikan itu. Selonglong ini sebagai bukti potensial adanya motif politik dalam kasus pembunuhan itu.

Salah satu peluru tertulis “Hei fasis! Tangkap!”, sebuah pesan yang menurut Gubernur Utah Spencer Cox pada Jumat, “sudah jelas maknanya.”

Salah satu keluarga dari Robinson mengatakan kepada penyelidik bahwa terduga penembak itu menjadi lebih politis dalam beberapa tahun terakhir. "Pelaku secara khusus sempat melampiaskan kemarahannya terhadap Kirk saat sedang makan malam keluarga baru-baru ini, ujar Cox.

Namun, pesan yang ada pada selongsong peluru juga ada beberapa campuran meme dan referensi ke video game. Ini menunjukkan keterlibatan mendalam dalam dunia daring, di mana makna sering kali sulit diartikan secara pasti.

Pesan-pesan itu mencakup rangkaian panah yang merepresentasikan kontrol untuk melakukan serangan dalam video game Helldivers 2 serta lirik sebuah lagu Italia populer yang terkait dengan gerakan anti-fasis. Belakangan juga dipopulerkan kembali dalam game Far Cry 6 dan sebuah serial Netflix.

Seorang pendiam

Orang-orang yang mengenal Robinson menggambarkan kenangan berbeda tentang kecenderungan politiknya. Seorang teknisi listrik yang bekerja bersamanya dalam sebuah proyek beberapa pekan lalu — dan meminta agar namanya tidak disebutkan, karena sensitifnya situasi — menyebut rekannya itu sebagai sosok pemalu. Robinson tidak banyak bicara kecuali diajak terlebih dulu.

"Robinson tidak terlalu membicarakan politik…kecuali seseorang memulainya,” kata teknisi itu, serta menambahkan bahwa “dia tidak terlalu suka dengan Trump atau Charlie (Kirk).”

Namun beberapa tahun lalu saat masih di SMA, Robinson, seperti keluarganya, berpandangan politik konservatif, dan mendukung Presiden Donald Trump menjelang pemilu 2020. Demikian keterangan salah satu mantan teman sekelasnya kepada CNN.

“Ketika saya mengenalnya dan keluarganya, mereka itu benar-benar pendukung fanatik Trump,” ujar mantan teman sekelasnya. “Ketika ini terjadi, saya langsung merasa… tidak tahu apa yang berubah.”

Catatan pendaftaran menunjukkan bahwa Robinson saat ini terdaftar sebagai pemilih tanpa afiliasi dengan partai mana pun, meskipun ia tidak pernah memberikan suara. Demikian menurut pernyataan dari staf Washington County.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |