REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Didi Eko Ristanto, Anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah
اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ أَوَّلًا بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُّسْلِمُونَ
Jama’ah Jumat Rahimakumullah
Mungkin kita mengira hidup kita berakhir ketika napas terakhir terhembus. Ketika mata tertutup dan tubuh terbujur kaku, dikelilingi oleh tangis dan doa-doa keluarga. Kita dikafani, dishalatkan, lalu ditanam di dalam tanah. Seakan semuanya selesai. Tapi benarkah begitu?
Di dunia digital hari ini, tidak semua yang mati benar-benar berhenti. Ada yang justru hidup setelah kita mati. Ia hidup dalam bentuk kata, video, komentar, gambar, dan status yang kita unggah. Ia menjadi saksi abadi yang terus berjalan, entah membawa pahala yang mengalir deras, atau dosa yang tak henti ditumpahkan ke dalam catatan amal buruk kita.
Rasulullah bersabda:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يُنْقَصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا، وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يُنْقَصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ.
(رواه مسلم)
"Barang siapa yang mencontohkan dalam Islam suatu sunnah hasanah (perbuatan baik), maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang mencontohkan dalam Islam suatu sunnah sayyi’ah (perbuatan buruk), maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang-orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim)
Hadits ini adalah cermin yang menohok. Setiap kali kita menekan tombol “posting” atau “bagikan”, kita sebenarnya sedang memilih: apakah amal ini akan menjadi cahaya yang terus bersinar, atau menjadi api yang terus membakar setelah jasad kita membeku di bawah tanah?

2 hours ago
12















































