Ngabuburit di Tempat Biliar Ramah Keluarga di Bandung

13 hours ago 14

TEMPO.CO, Bandung - Bermain biliar menjadi pilihan sebagian anak muda Bandung untuk menunggu waktu berbuka puasa pada waktu petang atau ngabuburit. Datang berdua hingga delapan orang, mereka bermain biliar selama satu hingga dua jam. “Sekalian kegiatan refreshing di waktu akhir pekan,” kata Ari Febriansyah saat ditemui Tempo, Sabtu 15 Maret 2025.

Mahasiswa tingkat akhir di sebuah kampus negeri itu bermain bersama dua rekannya. Sementara empat meja biliar lainnya terisi oleh para pemain lain yang berjumlah dua orang hingga rombongan mahasiswa sebanyak delapan orang. Celoteh dan tawa silih berganti di tengah alunan musik rock dari pelantang suara. Tiap kali beres bermain, pelayan dengan sigap datang untuk menyusun bola dan permainan dimulai kembali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka memenuhi sebuah ruangan bermain biliar di lantai dua yang berpenyejuk udara. Bau rokok masih tersisa, namun tidak ada seorang pun yang merokok. Sebab ada aturan khusus yang ditempel di pintu kaca, yaitu selama Ramadan para pemain dilarang merokok dan sejenisnya hingga azan magrib berkumandang sebagai penanda waktu berbuka puasa. “Aturannya bagus juga tanpa minuman alkohol dan judi,” ujarnya.

Anak muda Bandung ngabuburit di tempat biliar bersama teman saat bulan puasa, Sabtu 15 Maret 2025. (TEMPO/ANWAR SISWADI)

Sebelum pulang Ari dan rekannya menyempatkan diri bermain game konsol di sudut lantai tiga yang juga terisi lima meja biliar namun bebas dari asap rokok. Menjelang petang, pengunjung bergantian bermain biliar termasuk anak muda perempuan dan pasangan suami istri. Sebagian lagi yang datang memilih duduk di meja yang telah dipesan untuk acara buka bersama rekan dan kerabat keluarga.

Menurut Fajar, manajer Forklik Cafe Billiard di Jalan Dipatiukur nomor 91, total ada 17 meja biliar yang tersebar di empat lantai. Rata-rata jumlah pengunjung yang bermain antara 180-200 orang per hari, kebanyakan kalangan pelajar dan mahasiswa. Selebihnya orang tua serta keluarga kecil, sesuai konsep tempat yang digagas pemiliknya agar tempat bermain biliar bisa ramah untuk keluarga. “Karena kami tidak menjual alkohol dan restoran sedang dalam proses sertifikasi halal,” katanya.

Tempat biliar sekaligus kafe di Bandung yang menawarkan konsep ramah keluarga. (TEMPO/ANWAR SISWADI)

Mulai beroperasi sejak awal 2023, dua lantai bermain biliar disediakan khusus bagi keluarga yaitu orang tua yang datang bersama anak-anaknya. Pada bulan puasa menurutnya, jumlah pengunjung yang bermain biliar cenderung turun sekitar 20-30 persen. Sebaliknya dengan angka yang sama, pesanan menu justru meningkat karena banyak yang datang untuk berbuka puasa bersama. Di bulan puasa, jam operasional juga bergeser dari mulai pukul 14.00 hingga 04.00 WIB dinihari. Sementara biasanya tempat itu buka dari pukul 10.00-01.00 WIB. 

Sebelum kena pajak, harga sewa per meja biliar biasanya Rp 57 ribu per jam. Namun ada harga khusus sesi Happy Hour dari pukul 10.00-15.00 WIB yaitu Rp 35 ribu per jam. Tanpa canggung, pengunjung bebas bermain meskipun masih belajar. Bagi yang ingin belajar menyodok bola biliar agar mahir, seorang pelatih disiapkan dengan beragam pilihan paket. Sederet piagam penghargaan juara dipajang di tempat itu setelah peserta didik sukses meraih juara di beberapa kompetisi biliar. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |