Once Mekel Minta Penulisan Ulang Sejarah RI Harus Transparan

3 hours ago 5

CNN Indonesia

Minggu, 25 Mei 2025 02:00 WIB

Anggota DPR RI Komisi X Once Mekel meminta dalam penulisan ulang sejarah Indonesia dilakukan secara terbuka. Anggota DPR RI Komisi X Once Mekel meminta dalam penulisan ulang sejarah Indonesia dilakukan secara terbuka. (Detikcom/Ahsan)

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPR RI Komisi X, Once Mekel, meminta proses penulisan ulang sejarah Indonesia dilakukan secara terbuka dan tidak ada penulisan yang secara sepihak dari sudut pandang pemerintah.

"Kita berharap ada keterbukaan di situ, ada peran serta dari masyarakat dan sejarah bukan hanya menjadi wilayah yang ditentukan narasinya oleh sepihak, oleh pemerintah atau negara," kata Once di Unhas, Sabtu (24/5).

Menurut Once bahwa dalam penulisan ulang sejarah Indonesia tersebut harus diverifikasi betul dari sejumlah sumber sehingga tidak menimbulkan perdebatan di kemudian hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada satupun orang di dalam peran dalam sejarah kita yang sempurna, tapi kita harus melihatnya secara proporsional menempatkan tokoh-tokoh bangsa ini secara layak di tempatnya untuk dihormati," ungkapnya.

Ketika ditanya jika sejarah 1965 akan mengalami perubahan, Once mengaku belum mengetahui soal tersebut. Menurutnya banyak pihak yang khawatir terjadi pembelokan sejarah dalam proyek penulisan ulang sejarah Indonesia ini.

"Saya belum tahu. Kita lihat nanti yang jelas memang banyak khawatir bahwa penulisan sejarah secara sepihak oleh negara bisa mendistorsi fakta-fakta yang ada, membelokkan fakta-fakta yang ada dan sebenarnya justru harus kita luruskan untuk memberikan penghormatan kepada orang-orang yang memberikan kontribusi tetapi tanpa menutupi fakta-fakta yang ada, dan tanpa mengurangi atau menghapus kesalahan-kesalahan yang ada," jelasnya.

Dalam penulisan ulang sejarah ini, kata Once pemerintah harus mampu menghadirkan fakta-fakta dalam peristiwa secara proporsional.

"Ada proporsi yang memang harus diketahui publik. Publik harus lebih diberikan kebiasaan untuk melihat fakta-fakta secara apa adanya dan menempatkan penghormatan kepada mereka yang layak mendapatkannya," ucapnya.

(mir/vws)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |