Padang, CNN Indonesia --
Seorang warga Jalan Pilakuik, Kelurahan Gunung Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat meninggal dunia setelah sempat ditolak masuk perawatan di IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin Padang.
Perempuan bernama Desi Erianti itu tak bisa dirawat IGD, karena dianggap tak masuk dalam kategori emergency.
Video detik-detik korban diboyong ke rumah sakit dalam kondisi sesak nafas dan susah berjalan, hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir beredar luas di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat CNNIndonesia.com pada Minggu (1/6), dalam video itu sejumlah anggota keluarga berusaha membawa Desi ke atas kendaraan. Nafas Desi tersengal-sengal. Keluarga hendak memboyongnya ke rumah sakit swasta pada Sabtu (31/5), namun nyawanya tak tertolong.
Sebelum meninggal dunia Desi sempat mengadukan penyakitnya ke RSUD Rasidin. Diantar keluarganya, ia berencana masuk ruang IDG pada Sabtu dini hari.
Yudi, adik korban menuturkan berbekal kartu KIS, Desi dibawa ke RSUD Rasidin yang tidak jauh dari rumahnya.
Selama ini RSUD Rasidin juga menjadi rujukan warga kalau hendak mendapat layanan medis. Namun bukan pelayanan yang didapat, Desi malah ditolak rawat karena dianggap tidak termasuk dalam kategori emergency.
Setelah ditolak masuk IGD, keluarga kemudian membawa korban pulang kembali ke rumah. Yudi berkata keluarga juga berharap Desi bisa normal selagi dibantu mendapat surat rujukan terlebih dahulu dari Faskes 1. Namun sakit Desi justru semakin kambuh hingga akhirnya meninggal dunia.
"Terkait dengan almarhum kakak saya ini kan sakit. Sesak nafas dan sulit berjalan. Malam tadi (Sabtu) dia mencoba berobat ke RSUD, namun mendapat penolakan dengan alasan tidak mencukupi kadar emergency," kata Yudi, adik korban kepada wartawan.
"Kata rumah sakit, karena tidak emergency harus dapat (surat) rujukan dari faskes 1 dulu. Malam itu, karena suaminya adalah tukang ojek, terpaksa dibawa pulang dengan ojek (becak)," lanjutnya.
Esoknya, saat sedang memproses surat rujukan, penyakit Desi semakin kambuh. "Keluarga berusaha membawa ke rumah sakit swasta. Namun begitulah [meninggal dunia]" katanya lagi.
Wali Kota Padang, Fadly Amran mengaku akan mendalami kasus tersebut. Ia menyebut sudah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan Inspektorat untuk melakukan penyelidikan.
"Tentunya kita prihatin kalau ada catatan-catatan khususnya soal birokrasi dalam kasus ini. Tentu ada baiknya kita mempelajari dulu. Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan Inspektorat untuk melihat betul apa yang terjadi tadi malam, sehingga ini nantinya akan kita laporkan kembali kepada pihak keluarga," kata Fadly saat berkunjung ke rumah korban.
"Kalau memang ada kesalahan dari pihak rumah sakit, tentu akan ada apa namanya, sanksi yang tegas. Namun kita tidak akan berprasangka buruk dulu," lanjut Fadly.
Pihak keluarga sangat menyesalkan terjadinya peristiwa itu. Meski tidak menuntut, namun keluarga meminta agar kasus serupa tidak terulang kembali.
Awak media masih berusaha menghubungi Direktur RSUD Rasidin Padang, dr. Desy Susanty untuk mendapat penjelasan kasus ini.
(ned/wis)