PDIP dan Jokowi Kembali Panas, Puan Minta Kader Sudahi Pecah Belah

5 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus PDIP sekaligus Ketua DPR, Puan Maharani mengingatkan semua kadernya agar mulai menghentikan perseteruan dengan Presiden RI ketujuh Joko Widodo alias Jokowi.

Puan meminta semua kader menghentikan perdebatan yang hanya menyebabkan pecah belah.

"Jadi sudahi hal-hal yang kemudian hanya membuat kita ini terpecah belah. Sudahi hal-hal yang membuat kita ini kemudian hanya berkutat dengan hal-hal yang kemudian membuat kita itu saling berprasangka," kata Puan di kompleks parlemen, Senin (17/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan Puan sekaligus merespons hubungan Jokowi dan PDIP yang kembali memanas baru-baru ini. Hal itu dipicu soal kabar utusan Jokowi yang disebut meminta agar Hasto mundur dari Sekjen.

"Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember, itu ada utusan yang menemui kami, memberitahu bahwa Sekjen (Hasto) harus mundur," kata Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (12/3).

Puan meminta agar hal itu ditanyakan kepada yang bersangkutan atau yang membuat statement. Dia mengaku tak tahu menahu soal kabar tersebut.

"Ya tanyakan kepada yang bersangkutan," katanya.

Namun saat ditanya soal hubungannya dengan Jokowi, Puan belum mau menjawab tegas. Dia hanya mengingatkan bahwa semua orang punya kesalahan dan masa lalu.

Menurut Puan, membangun Bangsa tak bisa oleh satu dua orang, melainkan perlu perlu bergotong royong semua pihak.

"Kita semua pastinya manusia yang tidak sempurna kita semua pasti punya masa lalu. Tapi kita ingat bahwa membangun bangsa itu enggak bisa sendirian kita semuanya itu pasti semua punya kesalahan," kata Puan.

Jokowi sempat meradang saat disebut mengirim utusan agar PDIP tak memecat dirinya dan meminta Hasto Kristiyanto mundur dari Sekjen. Dia mengaku sudah lama mendiamkan berbagai serangan dari berbagai pihak, termasuk PDIP. Namun ia menegaskan kesabaran tersebut ada batasnya.

"Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho. Tapi ada batasnya," kata dia di kediamannya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3).

Puan respons Kapolres Ngada

Lebih lanjut, Puan juga meminta agar eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja dipecat dari Polri dan dihukum seberat-beratnya dalam kasus dugaan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

Puan sekaligus mengingatkan kepada Polri agar kasus serupa tak boleh terulang. Puan juga meminta agar korban harus mendapat rehabilitasi dan perlindungan psikologis secara maksimal.

"Kepada pelaku harus dipecat dan kemudian harus diberikan sanksi yang seberat-beratnya. Dan kepada instansi yang terkait jangan sampai ada lagi hal-hal seperti itu," kata Puan.

(thr/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |