Pelabuhan Tanjung Priok akan Menjadi Lokasi Demo Ratusan Supir Truk Kontainer, Ini Profilnya

6 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan sopir truk kontainer berencana mendemo PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo untuk menuntut penanganan masalah kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang dianggap menghambat pekerjaan mereka. Keluarga Besar Sopir Indonesia (KB-SI) menyebut sekitar 300 sopir kontainer bakal berunjuk rasa hari ini, Selasa, 11 Februari 2025.

“Pada tanggal 11 (Februari 2025), hari Selasa besok, kawan-kawan pengemudi akan unjuk rasa, karena sudah sangat marah dengan kebijakan-kebijakan Pelindo,” kata pengurus KB-SI Khalimi ketika dihubungi Tempo, Senin, 10 Februari 2025. Lantas, bagaimana profil Pelabuhan Tanjung Priok? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Profil Pelabuhan Tanjung Priok

Melansir etd.umy.ac.id, Pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia. Pelabuhan yang terletak di pesisir Jakarta Utara tersebut berfungsi sebagai pintu gerbang arus keluar dan masuk barang ekspor-impor maupun barang antarpulau. 

Pelabuhan Tanjung Priok dibangun pada akhir abad ke-19. Kala itu, pemerintah Kolonial Belanda memutuskan untuk mendirikan pelabuhan baru, karena pelabuhan yang ada, yaitu Pelabuhan Sunda Kelapa sudah tidak mampu menerima kapal-kapal besar yang bersandar dari berbagai negara di dunia. 

Kemudian, mengutip Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor: PM 42 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Priok mempunyai area perairan seluas sekitar 424 hektare, termasuk area pelabuhan dan breakwater (pemecah gelombang). Sementara itu, area daratannya mencapai 640 hektare. 

Pertumbuhan arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok mempunyai kecenderungan meningkat di atas 5 persen per tahun. Arus barang pada 2009 tercatat mencapai 29,09 juta ton (untuk kargo dan curah) serta 3,8 juta TEU’s (twenty-foot equivalent unit) (untuk peti kemas), sedangkan arus kunjungan kapal sekitar 16 ribu unit. 

Fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok

Secara umum, fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok terbagi atas lima. Pertama, fasilitas yang melayani kegiatan bongkar muat secara konvensional. Pengelolaannya berada di bawah PT Pelindo II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, yang berfungsi melayani aktivitas bongkar muat barang umum, bag cargo, curah cair atau kering, dan peti kemas antarpulau. 

Kedua, fasilitas yang khusus melayani bongkar muat peti kemas internasional, di mana pengelolaannya berada di bawah PT Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Petikemas Koja, dan PT Multi Terminal Indonesia (MTI). Fasilitas tersebut diklaim telah didukung dengan fasilitas modern, teknologi informasi yang canggih, dan sistem manajemen terminal peti kemas. 

Ketiga, fasilitas yang khusus melayani bongkar muat curah cair. Fasilitas dermaga tersebut berada di bawah manajemen cabang Pelabuhan Tanjung Priok yang bekerja sama dengan PT Dharma Karya Perdana (DKP) dan dermaga PT Pertamina (Persero). 

Keempat, fasilitas yang khusus melayani bongkar muat curah kering. Curah kering khusus semen dan batu bara berada di bawah manajemen Pelabuhan Tanjung Priok, yang pengoperasiannya bekerja sama dengan PT MTI dan PT Semen Padang. Lalu, curah kering khusus pangan yang pengelolaan dan pengoperasiannya bekerja sama dengan PT Bogasari dan PT Sarpindo. 

Terakhir, fasilitas yang khusus melayani naik turun penumpang kapal laut. Untuk pengelolaannya, berada di bawah manajemen cabang Pelabuhan Tanjung Priok. 

Dian Rahma Fika berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |