Pentingnya Mengetahui Data Ekspor-Impor Suatu Negara

3 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi menunda publikasi data ekspor dan impor Indonesia untuk periode April 2025. Data tersebut yang semula dijadwalkan akan dirilis pada pertengahan Mei, kini akan diumumkan pada awal Juni 2025, tepatnya pada tanggal 2 Juni. Perubahan jadwal ini dilakukan bersamaan dengan rilis rutin data inflasi bulanan.

BPS beralasan penjadwalan ulang ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas informasi statistik yang disampaikan kepada publik. “Sebagai bentuk komitmen BPS untuk menghadirkan data yang berkualitas, BPS tidak lagi merilis angka sementara perkembangan ekspor impor yang biasanya dikeluarkan setiap tengah bulan,” kata BPS dalam rilisnya, Kamis, 15 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data ekspor dan impor memiliki fungsi yang sangat vital dalam menggambarkan kondisi perekonomian suatu negara. Mengutip exportimportdata.id, ekspor merujuk pada kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri, sementara impor adalah kegiatan membeli produk dari negara lain. Kedua aktivitas ini tidak hanya mencerminkan dinamika perdagangan antarnegara, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi domestik dan global.

Dalam skala makroekonomi, perbedaan antara nilai ekspor dan impor dikenal sebagai neraca perdagangan. Jika nilai impor suatu negara melebihi nilai ekspornya, maka negara tersebut mengalami defisit perdagangan. Sebaliknya, apabila nilai ekspor lebih besar, maka terjadi surplus perdagangan. Neraca ini menjadi salah satu indikator penting dalam mengevaluasi kesehatan ekonomi suatu negara dan kinerjanya dalam perdagangan internasional.

Perdagangan internasional termasuk kegiatan ekspor dan impor memiliki kaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi. Hasil studi dan literatur dalam bidang ekonomi menunjukkan bahwa ekspor dapat mendorong peningkatan investasi, pertumbuhan teknologi, serta pembukaan pasar baru yang semuanya berperan dalam mempercepat pembangunan ekonomi.

Ketika sebuah negara mengekspor produk, hal ini memungkinkan masuknya devisa yang memperkuat Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara itu, impor memungkinkan negara memperoleh barang atau bahan baku yang tidak tersedia secara lokal, yang sangat penting untuk kelangsungan produksi dalam negeri dan peningkatan daya saing industri nasional.

Dalam praktiknya, data ekspor-impor tidak hanya menyajikan angka nilai dan volume perdagangan, tetapi juga memuat informasi penting lainnya seperti tarif, biaya pengangkutan, asuransi, nilai FOB (Free On Board), dan komponen pajak lainnya. Data ini menjadi sumber utama bagi pelaku usaha dan investor dalam membuat keputusan bisnis, menetapkan strategi pasar, dan mengelola risiko dalam perdagangan internasional.

Selain itu, analisis mendalam terhadap data perdagangan memungkinkan pemerintah dalam merancang kebijakan ekonomi yang lebih tepat sasaran, seperti pengendalian inflasi, perlindungan industri dalam negeri, dan peningkatan hubungan dagang bilateral atau multilateral.

Anastasya Lavenia Y berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Budi Arie Dialokasikan Dapat Jatah 50 Persen dari Situs Judi Online yang Tak Diblokir 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |