SEBELUM kehebohan di Gedung Putih, PresidenAS Donald Trump telah terlibat dalam perang kata-kata dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Trump pernah menyebut timpalannya tersebut sebagai diktator.
Kurang dari sebulan menjadi presiden, Trump telah mengubah kebijakan AS dalam perang tersebut, mengakhiri kampanye untuk mengisolasi Rusia dengan panggilan telepon Trump-Putin dan pembicaraan antara pejabat senior AS dan Rusia yang mengesampingkan Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trump kerap menyerang Zelensky dengan kata-kata, menyiratkan kejengkelan karena AS telah menghabiskan banyak uang untuk membantu Ukraina dalam perangnya.
Apa saja yang dikatakan Trump tentang Zelensky?
Trump mengecam Zelensky sebagai "diktator" pada Rabu, 19 Februari 2025, Reuters melaporkan. Trump memperingatkan bahwa Zelensky harus bergerak cepat untuk mengamankan perdamaian atau berisiko kehilangan negaranya, memperdalam perseteruan antara kedua pemimpin yang telah membuat para pejabat Eropa khawatir.
Serangan luar biasa tersebut – sehari setelah Trump mengklaim bahwa Ukraina harus disalahkan atas invasi Rusia pada tahun 2022 – meningkatkan kekhawatiran di antara para sekutu AS di Eropa bahwa pendekatan Trump untuk mengakhiri perang Rusia Ukraina dapat menguntungkan Moskow.
Trum menulis di media sosialnya, dengan menggunakan ejaan alternatif untuk nama presiden Ukraina: "Diktator tanpa Pemilu, Zelenskyy lebih baik bergerak cepat atau dia tidak akan memiliki Negara yang tersisa."
Kemarahan Trump menyusul komentar Zelensky pada Selasa bahwa presiden AS tersebut mengulangi disinformasi Rusia ketika ia menegaskan bahwa Ukraina "seharusnya tidak pernah memulai" perang, yang dimulai dengan invasi skala penuh Rusia tiga tahun yang lalu.
Wakil Presiden AS JD Vance memperingatkan Zelensky agar tidak "menjelek-jelekkan" Trump. Ia, dikutip Daily Mail, berbicara di kantornya di West Wing, “semua orang yang mengenal presiden akan mengatakan bahwa itu cara yang buruk dalam berurusan dengan pemerintahan ini.
Dalam sebuah posting pada Rabu di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menulis bahwa Zelensky, seorang "pelawak yang cukup sukses", telah "membujuk Amerika Serikat untuk mengeluarkan $350 Miliar Dolar, untuk masuk ke dalam Perang yang tidak dapat dimenangkan, yang seharusnya tidak perlu dimulai".
Dalam hal pendanaan yang dikucurkan ke Ukraina, ia menambahkan: "Amerika Serikat telah menghabiskan $200 Miliar Dolar lebih banyak daripada Eropa."
Trump menambahkan bahwa Zelensky "menolak untuk mengadakan Pemilu, sangat rendah dalam Jajak Pendapat Ukraina, dan satu-satunya hal yang dia kuasai adalah memainkan Biden 'seperti biola'".
Ia mengatakan bahwa Zelensky telah melakukan "pekerjaan yang buruk" sebagai pemimpin Ukraina, dan menganggapnya sebagai "Diktator tanpa Pemilu".
Apa Kata Zelensky?
Perang kata-kata antara kedua pemimpin ini semakin meningkat setelah Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan setuju untuk mengadakan pembicaraan dengan Moskow tanpa keterlibatan Kyiv dan Eropa.
Dalam sebuah wawancara dengan sebuah televisi Ukraina, Selasa, 18 Februari 2025, Zelesnky mengatakan bahwa sayangnya, Presiden Trump hidup dalam ruang disinformasi.” Ia berbicara dalam konteks komentar Trump tentang peringkat persetujuannya.
Zelensky yang kesal menegaskan bahwa Ukraina, bersama dengan negara-negara Eropa, perlu diwakili dalam pembicaraan di Riyadh.
Kedatangan Trump ke Putin telah mengejutkan para pemimpin Eropa berkeyakinan bahwa pemimpin Rusia itu tidak dapat dipercaya. Mereka khawatir kesepakatan Ukraina tanpa mereka akan membuat Eropa rentan terhadap agresi Rusia.
Pada Rabu, Zelensky menuduh pemerintahan Trump membawa Moskow keluar dari isolasi. Ia mengatakan bahwa Rusia tidak dapat dipercaya. “Ini tidak positif bagi Ukraina. Apa yang dilakukannya adalah membawa Putin keluar dari isolasi, dan Rusia senang karena diskusi terfokus pada mereka," ujarnya seperti dikutip Al Jazeera.
Apakah Klaim Trump Benar?
Al Jazeera menjelaskan, masa jabatan lima tahun Zelensky seharusnya berakhir pada Mei 2024, tetapi pemilihan umum ditangguhkan setelah darurat militer diumumkan menyusul invasi skala penuh Rusia ke negara Eropa Timur tersebut.
Angka-angka yang dikutip oleh Trump mengenai bantuan untuk Ukraina bertentangan dengan data dari pemerintah AS sendiri.
Pada 30 September 2024, AS mengucurkan US$183 miliar untuk membantu Ukraina, menurut Ukraine Oversight, sebuah situs web yang dibuat oleh pemerintah AS untuk mencatat bantuan yang dikirim ke Ukraina.
Lembaga-lembaga riset independen juga mengatakan bahwa bantuan yang dikirim ke Ukraina oleh AS lebih rendah dari US$350 miliar. Pada Desember 2024, negara-negara Eropa mengirim sekitar US$138 miliar ke Ukraina, sementara AS mengirim sekitar US$120 miliar, menurut Kiel Institute for the World Economy.
Dalam hal peringkat persetujuan Zelensky, pada akhir 2024, 52 persen orang Ukraina mengatakan mereka mempercayainya, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Kyiv International Institute of Sociology (KIIS).
Klaim Trump bahwa Ukraina memulai perang juga tidak benar. Rusia mengirim pasukan ke dalam Ukraina sebagai bagian dari apa yang disebutnya "operasi militer khusus" dan sejak itu telah merebut hampir 20 persen wilayah Ukraina.