REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Perawat dituntut tidak hanya cakap secara klinis, tetapi juga visioner dan solutif dalam menjawab tantangan kompleks layanan kesehatan di era Society 5.0.
Hal ini menjadi pesan penting dalam webinar nasional Medical Surgical Nursing Events and Seminars 2025 (The 1st MEDINERS) yang digelar oleh Program Studi Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), pada 26-27 Juli 2025.
Kegiatan ilmiah yang berlangsung secara daring ini mengangkat tema “Kolaborasi Inovasi dan Evidence-Based Nursing untuk Optimalisasi Mutu Asuhan Keperawatan di Era Society 5.0” dan diikuti lebih dari 1.000 peserta dari kalangan perawat klinis, akademisi, mahasiswa, hingga praktisi keperawatan dari seluruh Indonesia.
Ketua Panitia, Ngakan Nyoman Rai Bawa menegaskan, perawat masa kini harus menjadi agen perubahan dalam sistem layanan kesehatan. “Kita harus visioner dan solutif. Kita harus mengubah praktik menjadi bukti dan bukti menjadi praktik yang berdampak,” ujarnya dalam keterangannya ke media, Jumat (8/8/2025).
Dekan FIK UI, Prof Tutik Sri Hariyati menjelaskan, kegiatan ini menjadi tonggak awal bagi mahasiswa Ners Spesialis KMB untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan inovatif.
“Saya sangat bangga atas kerja cerdas dan kekompakan tim. Ini awal baik untuk meningkatkan mutu layanan keperawatan,” ucap Prof Tutik.
Hari pertama webinar menghadirkan Debie Dahlia, yang mengangkat pentingnya evidence-based practice dalam asuhan keperawatan. Ia menekankan bahwa perawat harus berpikir ilmiah, sistematis, dan berpihak kepada pasien.
“Di tengah kompleksitas dunia kesehatan, kita tidak bisa hanya mengandalkan intuisi atau pengalaman masa lalu. Pendekatan berbasis bukti adalah bentuk tanggung jawab profesional,” katanya.
Hari kedua, I Made Kariasa membahas integrasi inovasi dan teknologi dalam pengambilan keputusan klinis. Ia memperkenalkan Sensor Digital Kariasa (SENDIKA), alat pendeteksi risiko stroke berulang yang dikembangkan secara mandiri.
“Inovasi seperti ini sangat penting untuk efisiensi dan keselamatan pasien,” jelasnya.
Selain paparan narasumber ahli, webinar ini juga diisi parade evidence-based nursing dan proyek inovasi dari tujuh peminatan spesialisasi.
Para mahasiswa Ners Spesialis KMB FIK UI angkatan 2024 tampil menyajikan riset dan inovasi praktik keperawatan dari bidang respirasi, kardiovaskuler, endokrin, neurologi, gastrohepatobilier, muskuloskeletal, hingga perkemihan.
Ketua Program Studi Ners Spesialis KMB, Riri Maria memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia. “Semoga semangat untuk terus belajar, meneliti, dan berinovasi tetap menyala. Teruslah menjadi pribadi yang unggul dan impactful,” ucap Riri.