Perbedaan Gejala Pneumonia Bakteri dengan Pneumonia Virus

2 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia atau paru-paru basah disebabkan bakteri dan virus. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemkes), pneumonia adalah kondisi peradangan pada jaringan paru-paru yang menyebabkan alveolus (kantong udara) terisi cairan sehingga mengganggu fungsi normal paru-paru atau organ paru-paru tidak dapat berfungsi normal.

Pada beberapa kasus, seseorang dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengalami komplikasi berupa penyebaran bakteri ke dalam aliran darah. Situasi tersebut berpotensi menyebabkan kegagalan fungsi organ paru-paru, yang biasanya ditandai dengan terbentuknya abses paru hingga munculnya nanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bila peradangan tidak segera diatasi, cairan akibat peradangan dapat terbentuk dan menumpuk di lapisan pelindung paru-paru. Dan ketika sudah kondisi seperti ini, dokter biasanya harus melakukan prosedur khusus untuk mengeluarkan cairan tersebut. 

Beberapa faktor pendorong yang menyebabkan pneumonia seperti kebiasaan merokok, memiliki penyakit jantung yang kronis, mengidap diabetes melitus, memiliki kondisi yang lemah dalam struktur organ, serta sedang dalam kondisi kurang sehat atau mengalami penurunan kesehatan. 

Pneumonia Bakteri

Dilansir dari laman Healthline, pneumonia atau paru-paru basah karena bakteri adalah kondisi di mana bakteri yang menyerang hanya sebagian kecil paru-paru atau bahkan meluas ke seluruh paru-paru di tubuh seseorang. 

Infeksi bakteri ini bisa mengganggu kemampuan tubuh dalam menyuplai oksigen yang cukup ke dalam darah sehingga ketika dalam kondisi terinfeksi, sehingga sel-sel tidak dapat berfungsi optimal. Pneumonia bakteri dapat bersifat ringan ataupun serius. Tingkat keparahannya tergantung pada: 

  • Kekuatan bakteri
  • Seberapa cepat mendapat diagnosis dan pengobatan yang segera dilakukan
  • Usia seseorang 
  • Kondisi kesehatan secara keseluruhan
  • Seseorang dengan kondisi tertentu atau memiliki penyakit lain.

Gejala pneumonia bakteri yang paling umum dan dapat dikenali di antaranya:

  • Batuk dengan lendir kuning kental, hijau, atau berlumuran darah
  • Nyeri dada menusuk dan kondisi ini akan memburuk saat batuk atau bernapas
  • Tiba-tiba menggigil cukup parah sampai membuat tubuh gemetar
  • Demam tinggi sampai 102-105°F atau lebih (demam lebih rendah dari 102°F pada orang tua).

Gejala pneumonia bakteri juga diikuti oleh gejala lain, meliputi:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sesak napas atau pernapasan cepat
  • Merasa sangat lesu atau kelelahan parah
  • Kulit lembab dan pucat
  • Mengalami kebingungan, terutama di kalangan orang tua
  • Kehilangan nafsu makan
  • Berkeringat 

Pneumonia Virus

Masih dilansir dari Healthline, pneumonia yang disebabkan oleh virus merupakan komplikasi dari virus yang menyebabkan pilek dan flu. Virus ini menyumbang sekitar sepertiga dari semua kasus pneumonia. Virus menyerang paru-paru dan menyebabkan pembengkakan yang menghambat aliran oksigen.

Sebagian besar kasus pneumonia virus dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, tetapi dalam kasus yang parah justru berbahaya dan berpotensi mengancam jiwa. Pada 2014, Pusat Pengendalian Penyakit atau Centers for Disease Control (CDC) menempatkan pneumonia yang disertai flu sebagai penyebab kematian utama ke-8 di Amerika Serikat.

Gejala pneumonia ini muncul ketika paru-paru terinfeksi virus dan mulai meradang karena mencoba melawan infeksi virus. Peradangan ini menghalangi aliran oksigen dan pertukaran gas di paru-paru. Gejala awal pneumonia sangat mirip dengan gejala flu dan dapat dikenali, seperti:

  • Batuk dengan lendir kuning atau hijau
  • Demam
  • gemetar atau menggigil
  • Kelelahan
  • Berkeringat 
  • Bibir berwarna kebiruan
  • Terlihat lesu.

Gejala dari pneumonia ini juga memiliki gejala tambahan, seperti sakit kepala, sesak napas berlebih atau parah, nyeri otot, dan batuk yang memburuk. 

Perlu diingat, setiap orang berisiko tertular pneumonia virus karena sifatnya memang mudah menular melalui udara. Orang-orang dengan risiko tinggi terkena pneumonia, antara lain:

  • Bekerja atau tinggal di rumah sakit atau fasilitas perawatan
  • Berusia 65 tahun ke atas
  • Berusia 2 tahun ke bawah
  • Ibu Hamil.

Pilihan Editor: Dokter Ingatkan Perlunya Rehabilitasi Medik pada Pasien Kusta

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |