CNN Indonesia
Selasa, 18 Mar 2025 22:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami pembentukan holding minyak dan gas (Migas), saat memeriksa mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Senin (17/3).
"Didalami terkait dengan holding minyak dan gas (Holdingisasi Pertamina dan PGN)," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Selasa (18/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menuturkan anak buahnya sedang mendalami urgensi Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengakuisisi PT IAE.
Maka dari itu, mantan Dirut Pertamina seperti Nicke, Elia Massa Manik dan Dwi Soetjipto serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2014-2019 Rini Soemarno dibutuhkan keterangannya.
"Kami sedang dalami urgensinya PGN yang akuisisi IAE. PGN dan Pertamina berkaitan," ucap Asep.
Dalam proses penyidikan berjalan, KPK sudah melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi.
Di antaranya Kantor Pusat PT IAE di Jakarta; Kantor Pusat PT Isargas di Jakarta; Kantor Pusat PT PGN di Jakarta; Rumah pribadi tersangka DP di Tangerang Selatan dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan; Rumah pribadi tersangka II di Kota Bekasi; dan Kantor Cabang PT IAE di Gresik, Jawa Timur.
KPK juga telah mencegah dua orang untuk bepergian ke luar negeri selama enam bulan. Keduanya atas nama Danny Praditya (Direktur Komersial PT PGN) dan Iswan Ibrahim (Direktur Utama PT Isargas).
Perkara yang sedang diusut ini menindaklanjuti hasil audit dengan tujuan tertentu yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
(ryn/dna)