Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi bakal menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk memblokir situs yang diduga menjadi inspirasi siswa melakukan aksi peledakan di SMA 72 Jakarta.
"Untuk semua terkait mengenai website yang sudah termonitor juga ada dari rekan Densus yang memberitahukan kepada kami saat ini kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Komdigi, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital itu untuk melakukan pembatasan atau pemblokiran terhadap website-website tersebut," kata Dirresiber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu dikutip, Rabu (12/11).
Disampaikan Roberto, Ditresiber Polda Metro Jaya juga masih situs maupun media online apa saja yang diakses oleh pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami selanjutnya akan memaparkan mengenai apa-apa saja yang sudah pernah dipelajari, dikunjungi ataupun dilakukan distribusi oleh yang bersangkutan di dalam digital device yang ada," ucap dia.
Baru temukan laptop terduga pelaku
Polisi juga turut menyita satu buah laptop milik terduga pelaku. Roberto mengatakan laptop sempat tidak berada di tangan pelaku, namun akhirnya berhasil ditemukan oleh penyidik.
"Satu buah laptop yang sempat tidak berada di tangan anak tersebut itu baru ditemukan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum dan sudah diserahkan pada hari Minggu kemarin kepada kami penyidik di Direktorat Siber," kata Roberto.
Disampaikan Roberto, saat ini pihaknya masih mendalami isi dari laptop milik pelaku. Kata Roberto, pihaknya juga akan menelusuri situs apa saja yang pernah diakses pelaku melalui laptop tersebut.
"Jadi kami selanjutnya akan memaparkan mengenai apa-apa saja yang sudah pernah dipelajari, dikunjungi ataupun dilakukan distribusi oleh yang bersangkutan di dalam digital device yang ada," ucap dia.
"Untuk seluruh media online termasuk juga termasuk situs yang diakses atau diikuti oleh anak yang berkonflik dengan hukum atau anak ini saat ini masih dalam proses pendalaman melalui proses digital forensik di laboratorium," sambungnya.
Sebelumnya, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara, Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, di area masjid sekolah saat kegiatan salat Jumat berlangsung. Tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden itu. Namun, korban luka dalam peristiwa itu tercatat ada sebanyak 96 orang.
Densus 88 Antiteror Polri menyebut terduga pelaku mulai mencari soal aksi kekerasan di berbagai situs lantaran memiliki perasaan tertindas hingga dendam.
Pencarian di situs itu kemudian juga menginspirasi terduga pelaku untuk mengikuti sebuah komunitas media sosial yang anggotanya mengagumi soal aksi kekerasan.
Selain itu, setidaknya ada enam orang pelaku aksi kekerasan di luar negeri yang menjadi inspirasi siswa dalam melakukan aksinya. Nama keenam orang itu pun tertulis pada senjata mainan yang dibawa pelaku.
Keenam orang itu yakni Eric Harris, Dylan Klebold, Dylann Storm Roof, Alexandre Bissonnette,Vladislav Roslyakov hingga Brenton Tarrant.
(dis/dal)

2 hours ago
8

















































