Jakarta, CNN Indonesia --
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan apresiasi atas kenaikan peringkat Kota Jakarta dari posisi 74 ke 71 dalam daftar Global Cities Index yang dirilis Kearney selaku lembaga konsultan internasional.
Hal itu disampaikan Pramono dalam pembukaan Jakarta Innovation Day 2025 di Thamrin 9, Jakarta Pusat, Selasa (21/10). Menurutnya, perubahan tersebut menandai kemajuan nyata dalam upaya memperkuat daya saing ibu kota di kancah global.
"Kearney baru saja mengeluarkan hasil survei kota global. Jakarta sebelumnya berada di urutan ke-74 dari 156 kota. Sekarang, berkat kerja keras dan kolaborasi semua pihak, kita naik ke peringkat 71," ujar Pramono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan peringkat Jakarta pada Global Cities Index (GCI) 2025 itu juga menandai tren positif, menyusul satu dekade penurunan peringkat sejak 2015. Perubahan peringkat Jakarta terutama didorong oleh dua dimensi utama, yakni Human Capital (+13 peringkat) dan Political Engagement (+4 peringkat), yang mencerminkan perbaikan kualitas sumber daya manusia, serta penguatan peran Jakarta dalam jejaring global.
Selain itu, indikator kehadiran data center naik signifikan dari peringkat 43 ke 27, menegaskan kemajuan ekosistem digital di Jakarta. Sementara, jumlah wisatawan internasional juga meningkat pesat dari peringkat 83 ke 58, menunjukkan daya tarik Jakarta sebagai kota global yang terbuka bagi dunia.
Kenaikan peringkat Jakarta dalam Kearney Global Cities Index 2025 menjadi pengakuan bahwa Jakarta merupakan kota yang tangguh, terbuka, dan berdaya saing tinggi. Peningkatan pada aspek sumber daya manusia, peran global, serta infrastruktur digital menunjukkan arah pembangunan Jakarta yang berkelanjutan dan berorientasi masa depan.
Pramono menambahkan, capaian tersebut tidak lepas dari kolaborasi kuat antara pemerintah dan masyarakat. Ia menilai, partisipasi publik menjadi salah satu faktor kunci dalam mendorong transformasi Jakarta menuju kota yang modern, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
"Dalam waktu singkat, sekitar lima hingga tujuh bulan, kita mampu naik tiga hingga empat tingkat. Kalau bukan karena partisipasi publik, tentu tidak akan mungkin," kata Pramono.
Ia menegaskan, kenaikan peringkat ini bukan tujuan akhir, melainkan bagian dari perjalanan panjang menjadikan Jakarta sebagai kota global yang nyaman, ramah, dan kompetitif.
Untuk itu, Pramono mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga semangat kolaborasi dan inovasi dalam setiap langkah pembangunan.
"Capaian ini adalah milik kita bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Jakarta akan terus bertransformasi bila kita melangkah bersama," pungkas Pramono.
(rea/rir)