TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Aceh, Komisaris Besar Joko Krisdiyanto, menyatakan bahwa situasi di Lapas Kutacane, Aceh Tenggara, kini telah terkendali. Sebelumnya, sebanyak 52 narapidana dilaporkan melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Kutacane pada Senin sore menjelang waktu berbuka puasa. Kejadian tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di berbagai platform media sosial.
“Saat ini situasi di dalam lapas sudah terkendali. Kami telah mengerahkan satu pleton Brimob untuk memperkuat pengamanan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Joko dikutip dari keterangan resminya Rabu, 12 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data kepolisian, total narapidana yang melarikan diri mencapai 52 orang. Dari jumlah tersebut, 16 orang telah berhasil ditangkap kembali dan saat ini ditahan di Polres Aceh Tenggara, sementara 36 lainnya masih dalam proses pencarian oleh petugas sejak Selasa, 11 Maret 2025.
Tahanan Kabur dalam Empat Tahun Terakhir
1. 7 tahanan kabur dari Rutan Salemba pada November 2024
Sebanyak tujuh tahanan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat atau Rutan Salemba melarikan diri melalui gorong-gorong pada Selasa dini hari, 12 November 2024. Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbani, mengungkapkan bahwa mereka berhasil kabur setelah menjebol terali di kamar mandi.
“Tujuh tahanan narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol terali kamar mandi, “ kata Agung melalui siaran tertulis diterima Tempo Selasa sore, 12 November 2024.
Ketujuh tahanan yang melarikan diri tersebut merupakan tersangka kasus narkoba yang belum menerima vonis. Enam di antaranya berasal dari Aceh, sementara satu lainnya adalah warga Jakarta. Salah satu dari mereka, Murtala Ilyas, dikenal sebagai bandar narkoba yang sebelumnya ditangkap oleh Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat.
2. Tahanan wanita di Lapas Tangerang kabur pada Desember 2023
Sementara itu, pada Rabu, 5 Desember 2023, seorang tahanan kasus penganiayaan bernama Nurmawati (40) melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tangerang. Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Supriyanto, menyatakan bahwa pelariannya tidak meninggalkan jejak.
Kalapas Kelas IIA Tangerang Yekti Apriyanti mengabarkan itu, Rabu 13 Desember 2023. "Saat ini (Nurmawati) masih menjalani Berita Acara Pemeriksaan oleh tim internal Lapas sambil kami juga siapkan psikolog dan tetap memenuhi haknya sebagai tahanan," katanya.
Menurut Yekti, sekembalinya dari pelarian selama empat hari, Nurmawati mengalami luka bengkak di kaki serta luka-luka di tangan. Cedera tersebut diduga akibat upayanya melompati kawat berduri setelah nekat memanjat tembok penjara.
3. Tahanan kabur dari Polres Metro Bekasi Kota pada Januari 2022
Seorang tahanan melarikan diri dari Polres Metro Bekasi Kota saat menjalani pemeriksaan. Tahanan berinisial M, 40 tahun, yang terjerat kasus pencabulan, kabur ketika diperiksa di unit Perlindungan Perempuan dan Anak.
“Tersangka melarikan diri melalui plafon kamar mandi setelah meminja izin untuk buang air,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota saat itu Komisaris Besar Aloysius Supriyadi, Ahad, 2 Januari 2022.
Menurut Supriyadi, tahanan tersebut meminta izin ke kamar mandi setelah menerima makanan dari penyidik di tengah pemeriksaan. Kesempatan itu kemudian dimanfaatkannya untuk melarikan diri dengan menjebol atap kamar mandi yang berada tidak jauh dari ruang penyidikan.
4. Tahanan perempuan kabur dari Lapas Palu pada Maret 2021
Sementara itu, seorang tahanan perempuan di Lapas Perempuan Kelas III Palu, Sulawesi Tengah, juga berhasil melarikan diri. Tahanan bernama Melvira alias Ira diketahui kabur pada Jumat, 5 Maret 2021, sekitar pukul 06.00 WITA.
Gusti Noviyanto, staf Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Lapas Perempuan Palu, menyebut bahwa petugas baru menyadari adanya tahanan yang kabur saat pergantian shift jaga. Berdasarkan informasi yang diperoleh, napi kabur dengan melewati pagar dan kemudian memanjat atap Lapas Perempuan Palu.
"Dia naiknya lewat pagar samping jadi tidak ada yang melihat. Dia naik pagar terus naik ke atap kantor dan melompat ke bawah," ujar Gusti mengutip Antara, Minggu, 7 Maret 2021.
Gusti menambahkan bahwa tahanan kasus narkotika tersebut baru satu bulan mendekam di Lapas Perempuan Palu dan masih berstatus sebagai tahanan di bawah Kejaksaan Negeri Parigi Moutong. "Tahanan Kejaksaan Negeri Parigi, kasusnya kemarin di sana," ujarnya.
Alif Ilham Fajriadi, Hendrik khoirul Muhid, dan Ayu Cipta berkontribusi dalam penulisan artikel ini.