Ragam Alasan Masyakarat Ingin Hadir ke Open House Presiden Prabowo

1 day ago 11

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menggelar open house atau gelar griya saat hari pertama lebaran Idul Fitri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Senin, 31 Maret 2025. Acara tersebut dilaksanakan sekitar jam 09.00 pagi seusai kepala negara itu salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan acara gelar griya mengundang masyarakat umum. Open house dengan Presiden Prabowo di Istana Negara ini dirancang sebagai kesempatan untuk melakukan halalbihalal, bersalaman dengan Presiden, serta menikmati hidangan yang telah disiapkan dalam rangka merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah.

“Acara ini sebagai wadah silaturahmi antara Presiden Prabowo dengan para pejabat negara, para duta besar negara sahabat, tokoh nasional, dan masyarakat umum,"  kata Yusuf dalam keterangan resminya pada Ahad, 30 Maret 2025. 

Tampak ribuan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut. Berikut ragam alasan masyarakat yang telah dihimpun oleh Tempo.

1. Seorang PKL ingin diperhatikan oleh negara

Salah satu yang hadir adalah Andri, pedagang kaki lima dari Tangerang. Membawa serta anak dan istrinya, pria berusia 46 tahun ini berharap bisa bersalaman dengan Prabowo serta menyampaikan curahan hatinya. Ia berharap pemerintah berpihak kepada pedagang.

“Saya berharap pedagang kaki lima diperhatikan oleh negara dan ekonomi berjalan stabil,” kata Andri ketika ditemui Tempo di kompleks Istana Negara, Senin, 31 Maret 2025. 

Sebelum mendatangi Istana Negara, Andri mengikuti salat id di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Masjid itu berjarak 1 kilometer dari kompleks Istana Kepresidenan. 

2. Pengemudi ojek online

Novi Ariyanto, salah satu pengemudi ojek online (ojol) dari aplikasi Gojek juga hadir dalam gelar griya Prabowo. Pria 41 tahun ini ngin menyampaikan harapannya kepada Prabowo agar memperhatikan kesejahteraan para pengemudi atau driver ojek online. “Saya ingin menyampaikan untuk kesejahteraan saya,” kata dia kepada Tempo di Istana Merdeka.  

Tak cuma itu, pria yang berasal dari Jakarta Barat ini juga membawa harapan lain. Ia ingin Presiden Prabowo juga memperbaiki mekanisme pemberian bonus hari raya atau BHR yang lebih berpihak kepada para pengemudi ojek online.

Apalagi sebelumnya, beredar adanya pemberitaan pengemudi ojol yang hanya menerima BHR sebesar  Rp50 ribu.  “Untuk mekanisme BHR tolong diperhatikan lagi,” ujarnya. 

3. Difabel 

Seorang difabel netra, Abdul menghadiri acara gelar griya Idul Fitri Presiden Prabowo Subianto. Pria yang berumur 51 tahun ini ingin menyampaikan harapannya kepada Prabowo perihal hak-hak masyarakat difabel. 

Berebut menjulurkan tangan dengan warga lainnya, Abdul mengaku bahagia ketika orang nomor satu di Indonesia itu menyambut tangannya. Ia berharap Prabowo dapat memimpin Indonesia menjadi negara yang inklusif, tidak membedakan difabel dengan non-difabel.

“Saya harapannya tadi semoga Pak Prabowo memperhatikan disabilitas diperhatikan sejajar dengan orang-orang normal,” kata dia kepada Tempo, Senin 31 Maret 2025. 

Pria yang berasal dari Jakarta Timur ini juga mengaku sebagai pengguna transportasi umum. Dalam kesempatan ini ia ingin Prabowo dapat menciptakan iklim transportasi umum yang lebih aksesibel. 

“Saya pengguna transportasi umum busway. Aman buat duduknya juga ada untuk disabilitas. Tapi yang perlu diperbaiki kayak busway itu kurang ini tangganya agak susah naik tangga. Tangga di halte. Harusnya kan yang rata bukan yang tangga,” tuturnya. 

4. Perempuan 70 tahun

Ida Nurlaila menguatkan tekad dengan mengayuh sepeda selama tiga jam demi bisa bertemu Presiden Prabowo Subianto di Jakarta. Perempuan 70 tahun itu berangkat sejak pukul 5 pagi dari Ciledug, Tangerang, Banten, untuk bisa mengikuti gelar griya Presiden Prabowo di Istana Merdeka.

Ida bekerja menawarkan jasa memijat. Dalam sehari, dia bisa mengantongi Rp 50 ribu sampai Rp 300 ribu dari pelanggan yang ingin menggunakan jasanya. "Kalau tidak ada pelanggan, saya tidak dapat upah," ujar dia. 

Ida sudah lama ingin bertemu Presiden Prabowo. Ida ingin memberikan jasa memijat secara gratis kepada Prabowo. Ida melihat langkah Presiden Prabowo saat berjalan terasa berat. Alasan itu yang membuat Ida ingin memijat kaki Prabowo. "Maksud saya memijat supaya jalannya lancar," kata dia. 

Ida menuturkan sudah tiga kali mengunjungi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Dia ingin menawarkan jasa memijat. Namun, Prabowo selalu tidak ada. Pada momen open house Lebaran tahun ini, Ida ingin kembali menyampaikan keinginannya kepada Presiden Prabowo. 

Selain itu, Ida berharap Prabowo agar lebih memperhatikan rakyat. Dia ingin program makan bergizi gratis bisa dinikmati masyarakat desa. "Saya tidak minta sumbangan. Saya hanya ingin sampaikan itu saja," ucap Ida.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam tulisan ini. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |