INFO NASIONAL – Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan (Halsel) terpilih, Hasan Ali Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muchsin siap menghadirkan pelayanan terbaik untuk Halmahera Selatan. Hal itu disampaikan Bupati Bassam, biasa dia disebut, usai menggelar acara “Silaturahmi dan Ramah Tamah Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan Periode 2025 – 2030” di Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.
“Kita telah dipercaya untuk ke periode selanjutnya maka akan menghadirkan pelayanan terbaik untuk warga Halmahera Selatan,” kata Bupati Bassam.
Dia menuturkan, ketika mengambil posisi sebagai bupati maka dirinya paham betul ini bukan sekadar konstentansi siapa yang menang dan siapa yang kalah. “Kita paham bahwa kita hadir untuk memberikan sesuatu untuk kemajuan negeri kita, Halmahera Selatan.”
Saat ini, lanjut dia, masih tahap awal perjuangan. Bupati Bassam pun akan berusaha menuntaskan program-program, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan-pelayanan lainnya. “Insya Allah nanti kita akan kembali tingkatkan di Halmahera Selatan.”
Namun, untuk menuntaskan program-program itu Bupati Bassam meminta agar masyarakat mau bekerja sama. “Karena kalau kita berbicara infrastruktur, pelayanan, kalau kemudian kita tidak bersatu akan sulit. Kita akan buat percepatan dalam program-program tersebut, tetapi kalau kita kemudian bisa bersatu, bersinergi, bersatu padu, Insya Allah apapun bisa kita lakukan. Nothing impossible,” kata bupati yang memiliki tagline “Senyum Humanis Halmahera Selatan Siap Melayani” ini.
Halmahera Selatan, lanjut dia, memiliki wilayah terbesar di Maluku Utara yakni sekitar 30 persen, dengan luas lautan 70 persen. Masyarakatnya majemuk, di dalamnya ada berbagai suku. “Negeri ini adalah negeri bersama, dalam satu rumah istilahnya kebersamaan. Silaturahim ini yang mau kita kuatkan.”
Sementara itu, terkait potensi yang dimiliki Halmahera Selatan, pengembangannya sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Visi misi kita agromaritim mencakup potensi kelautan, pertanian, perkebunan, dan juga sumber daya-sumber daya alam yang lain. Kita ingin ini bisa dioptimalkan sebanyak-banyaknya untuk manfaat Halmahera Selatan.”
Di sektor pariwisata, Halmahera Selatan (Halsel) juga memiliki potensi yang luar biasa. “Dan ini juga memiliki kaitan erat dengan agromaritim karena wisata kita wisata bahari. Wisata bawah laut, yang saat ini sedang kita coba angkat dan kembangkan.”
Bupati Bassam mengatakan, jika melihat dari rumusan RPJMD, dia berharap semua potensi yang dimiliki Halmahera Selatan bisa digali secara optimal untuk memberikan dampak positif terhadap dampak perkembangan ekonomi dan juga pembangunan Halsel. “Kalau bicara visi misi agromaritim, dalam hal ini gambarannya kita berharap ada hilirisasi yang akan kita hadirkan di Halsel dan potensi-potensi yang ada.”
Saat ini, lanjut dia, yang dilihat Halsel dikenal dengan hilirisasi pertambangan yakni nikel di Obi. “Harapan kita ke depan, tidak hanya nikel tetapi kemudian potensi yang sustainable dan jangka panjang seperti pertanian, kelautan itu semua bisa kita kelola dengan baik sehingga ada industri-industri, hilirisasi, yang kemudian bisa kita hadirkan di halsel ini.”
Wakil Bupati Halmahera Selatan Helmi Umar Muchsin menuturkan, Halsel merupakan lumbung ikan di Maluku Utara. “Prospek itu yang ingin dikembangkan, tinggal itu yang akan kita pikirkan solusi dan strateginya.”
Sementara di sektor pertanian, selama ini basisnya yang menunjang pendapitan perkapita Maluku Utara. “Penyumbang di atas 20 persen itu petani dan nelayan. Selama ini masyarakat sudah kerja sejak dulu, saat ini bagaimana pendekatan teknologi. Jadi perpaduan antara bakat alami potensi masyarakat, potensi daerah, dengan pendekatan teknologi, ilmiah. Saat ini bupati sudah bekerjasama dengan IPB,” kata dia.
Sedangkan untuk konsentrasi 100 hari ke depan, lanjut wabup, saat ini bagaimana merumuskan RPJMD. “Mudah-mudahan itu menjadi agenda perencanaan ke depan untuk melahirkan rencana kerja (renja) dan rencana strategi (renstra) terhadap perencanaan daerah. Itu yang akan kita fokuskan pada 100 hari ke depan.”
Kedua, lanjut dia, bupati inginkan untuk mengkonsider birokrasi karena ada perubahan-perubahan perencanaan dari pemerintah pusat yang perlu disinergikan. “Pak Bupati pasti pasca mendapatkan retret mendapatkan banyak sekali pembekalan di situ. Ada yang menyangkut wawasan kebangsaan, asta cita, Inpres Nomor 1 tahun 2025. Hal-hal itu pasti yang akan dirumuskan bersama-sama organisasi perangkat daerah. Itu yang akan menjadi agenda 100 hari ke depan.”