TEMPO.CO, Jakarta - Kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 akan mengikuti retret di Akademi Militer atau Akmil Magelang, Jawa Tengah. Pembekalan yang akan berlangsung sepekan pada 21-28 Februari 2025 tersebut akan diikuti oleh 481 kepala daerah. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan pemerintah sudah menyiapkan sejumlah materi untuk agenda retret kepala daerah tersebut.
Bima menyebutkan ada tiga materi inti yang akan didapat oleh para kepala daerah yang dinyatakan menang di Pilkada 2024 itu. Dia berujar materi retret itu akan berfokus pada penyatuan pemahaman antara pemerintah pusat dan daerah. Di antaranya, sinkronisasi visi-misi kepala daerah dengan program pemerintah pusat, pemahaman tugas dan kewenangan, serta kepemimpinan.
Ada berbagai kegiatan yang akan dijalani oleh para kepala daerah selama di Akmil Magelang, di antaranya aktivitas fisik berupa pelatihan baris-berbaris.
Para Peserta akan Memakai Baju Satpol PP
Bima mengungkapkan para peserta retret kepala daerah diminta memakai baju Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena kepala daerah telah memilikinya. “Semua kepala daerah itu punya seragam atau pakaian dinas lapangan (PDL) Pol PP (Satpol PP). Semua punya karena ada tugas lapangan, ada hal-hal di lapangan yang juga mengenakan itu, dan kepala daerah diminta untuk membawa itu,” kata Bima dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin, 17 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara.
Wamendagri menyebutkan para kepala daerah akan memakai seragam Satpol PP pada salah satu hari acara pembekalan tersebut. Sejumlah kegiatan pembekalan di antaranya adalah apel, upacara, hingga team building atau membangun tim, sehingga tidak semua aktivitas berlangsung di dalam kelas.
Meski demikian, dia menjelaskan pihaknya telah menyiapkan sejumlah ruang untuk dijadikan kelas dalam acara pembekalan kepala daerah. “Jadi ada ruang kelas besar yang kapasitasnya 500 orang. Ada juga ruang-ruang kelas kecil antara 50 sampai 100 orang untuk dialog interaktif di antara peserta dan pemateri,” ujarnya mantan Wali Kota Bogor, Jawa Barat itu.
Gubernur Bali terpilih, I Wayan Koster, sebelumnya mengungkapkan para kepala daerah akan memakai baju Satpol PP pada hari pertama pembekalan di Akmil Magelang. “Baju pertama waktu datang itu pakai baju PDL. PDL-nya, PDL seragam Pol PP ya, kayak Pol PP,” kata Wayan Koster di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin.
Baris-berbaris hingga Berdiri Lama
Gubernur Sumatera Barat terpilih, Mahyeldi Ansharullah, mengatakan bakal ada aktivitas fisik yang dilakukan oleh para kepala daerah selama pelaksanaan retret di Akmil Magelang. Mahyeldi menyebutkan aktivitas fisik tersebut salah satunya adalah pelatihan baris-berbaris. “Ada (aktivitas) kayaknya, ada PBB, ada mungkin berdiri lama,” ucapnya ketika ditemui selepas menjalani tes kesehatan di Kementerian Dalam Negeri, Senin, 17 Februari 2025.
Dengan adanya aktivitas fisik tersebut, kata dia, maka dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada para kepala daerah. Dia mengatakan akan berlatih fisik secara lebih keras agar siap mengikuti agenda retret kepala daerah. “Jadi saya tanya, ‘Ini apa yang diperiksa?’ Ini supaya nanti bisa berdiri. Berarti makin berat ini latihannya,” ucap pria 58 tahun itu.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan ada juga beberapa materi pembekalan lainnya yang bersifat teori. Materi-materi tersebut akan diberikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) serta para menteri dari Kabinet Merah Putih. “Lemhannas dua hari, kemudian ada kementerian juga,” kata Mahyeldi.
Namun, Wamendagri menampik aktivitas fisik selama retret kepala daerah yang dimaksud nantinya akan berbentuk latihan fisik. “Enggak, enggak ada latihan fisik,” ucap Bima ketika dikonfirmasi Tempo pada Senin.
Meskipun demikian, Bima mengatakan akan ada beberapa aktivitas fisik yang dilakukan oleh para kepala daerah tersebut di lapangan. Aktivitas fisik tersebut seperti pelaksanaan apel, upacara, hingga materi team building.
Para Kepala Daerah Tidak Tidur Sendiri selama Pembekalan
Bima menuturkan para kepala daerah tidak tidur sendirian dalam satu tenda selama retret. “Kalau dulu para menteri itu satu tenda satu. Nah sekarang sharing (berbagi), ada yang berdua, bertiga, berempat,” kata Bima.
Dia menjelaskan pihaknya turut mengatur agar para kepala daerah yang berusia di atas 60 tahun ditempatkan pada tenda yang lebih dekat dengan lokasi ruang kelas. “Bagi kepala daerah yang berusia di bawah 40 tahun, masih segar, masih muda, masih energik, maka lokasinya mungkin agak jauh karena mereka akan lebih mampu berjalan,” ujarnya.
Wamendagri mengatakan pihaknya tidak mengelompokkan para kepala daerah yang berasal dari daerah yang sama dalam satu tenda. “Ya, kami ingin bercampur lah semua ya. Lebih kepada pertimbangan juga membangun kebersamaan, saling kenal satu sama lain, dan juga faktor usia tadi,” tuturnya.
Kemendagri Siapkan 40 Pemateri untuk Retret Kepala Daerah
Wamendagri mengatakan 40 pemateri telah disiapkan untuk kegiatan retret atau pembekalan kepala daerah. “Iya, ada,” kata Bima.
Bima menjelaskan, awalnya, Kemendagri berencana menghadirkan seluruh menteri Kabinet Merah Putih yang berjumlah sekitar 48 orang untuk menjadi pemateri. Namun Kemendagri mempertimbangkan waktu pelaksanaan retret yang padat, dan perlunya menghadirkan pemateri dari Lemhannas untuk membicarakan wawasan Nusantara dan ketahanan nasional
Karena itu, Bima mengatakan tidak seluruh menteri KMP dapat menjadi pembicara, sehingga Kemendagri mengatur menteri-menteri yang dibutuhkan untuk memberikan arahan atau penjelasan tentang program-program prioritas nasional dalam pembekalan tersebut.
“Menteri Keuangan Sri Mulyani akan berbicara tentang efisiensi, misalnya; Kepala Badan Gizi (Dadan Hindayana) akan menjelaskan tentang program Makan Bergizi Gratis. Kemudian, Menteri Pertanian (Amran Sulaiman) dan Menko Pangan (Zulkifli Hasan) akan berbicara target-target swasembada pangan,” ujarnya.
Jika menteri yang telah disiapkan menjadi pemateri dalam retret tidak bisa hadir, kata dia, maka tidak bisa digantikan oleh pejabat eselon I atau II dalam kementerian tersebut. “Ya, kalau menterinya enggak bisa, wakil menteri masih memungkinkan karena anggota kabinet tentu sangat paham juga,” kata dia.
Mengenai ada atau tidaknya pemateri dari luar negeri, dia menjelaskan pemateri hanya berasal dari para menteri KMP dan Lemhannas.
Kemendagri Masih Atur Jadwal Mantan Presiden sebagai Pemateri
Kemendagri masih mengatur jadwal dengan mantan Presiden RI untuk menjadi pemateri dalam retret tersebut. “Kami masih berkoordinasi dengan semua agar jadwalnya cocok,” kata Bima.
Dia menjelaskan pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah mantan Presiden RI yang akan menjadi pemateri. “Mengatur jadwal menteri saja tidak mudah, apalagi mengatur jadwal mantan presiden,” ujarnya.
Adapun sejumlah mantan Presiden RI yang berpotensi menjadi pemateri adalah Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Jokowi mengaku belum ada pembicaraan soal dia akan mengisi materi di acara retret kepala daerah. “Enggak,” kata dia saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Senin.
Dia menjawab hal ini setelah sebelumnya Wamendagri menyebutkan ada kemungkinan salah seorang mantan Presiden RI akan mengisi acara pembekalan. Dia mengaku tidak tahu jika akan diminta jadi pemateri dalam kegiatan tersebut. “Enggak tahu,” kata dia.
Saat ditanya soal kemungkinan dia yang akan diundang menjadi pembicara di acara tersebut, Jokowi menjawab, “Yang pinter-pinter kan juga masih banyak,” ujarnya.
Mengenai kepastian apakah saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pernah diminta menjadi pemateri dalam kegiatan retret kepala daerah tersebut, Jokowi pun menampiknya. “Enggak,” ucapnya.
Vedro Imanuel Girsang, Septia Ryanthie, Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Ragam Reaksi atas Tagar Kabur Aja Dulu yang Viral di Medsos