Ismail Suardi Wekke
Teknologi | 2025-08-30 15:25:04

Pernahkah Anda membayangkan bisa bekerja dengan nyaman di dalam stasiun kereta? Di Jepang, ini bukan lagi impian. Berkat kemajuan teknologi dan perubahan gaya kerja, stasiun-stasiun kereta kini menjadi pusat aktivitas yang lebih dari sekadar tempat transit. Perusahaan kereta api besar seperti Japan Railways (JR) telah berinovasi. Mereka mengubah stasiun menjadi "ruang kerja kilat."
Mengapa Stasiun?
Pandemi COVID-19 mengubah banyak hal. Bekerja dari rumah atau telework menjadi hal biasa. Namun, tidak semua orang punya ruang yang ideal. Selain itu, ada kalanya kita butuh tempat tenang untuk rapat online atau mengejar tenggat waktu di sela-sela perjalanan.
Di sinilah peran stasiun sangat vital. Posisinya strategis. Orang bisa langsung masuk, bekerja sebentar, lalu melanjutkan perjalanan. Ini menghemat waktu dan tenaga. Tidak perlu mencari kafe yang ramai atau menyewa kantor yang mahal. Stasiun menawarkan solusi praktis dan efisien.
Telework Box dari JR
Salah satu inovasi paling mencolok adalah STATION BOOTH. Ini adalah bilik kerja individu yang dibuat oleh perusahaan JR. Bilik ini biasanya berukuran kecil, cukup untuk satu orang. Anda bisa menemukannya di dalam stasiun-stasiun besar. Bilik ini menawarkan privasi total. Dindingnya kedap suara. Sangat cocok untuk rapat online atau telepon penting.
Di dalamnya, semua fasilitas sudah lengkap. Ada meja kerja, kursi nyaman, pencahayaan yang cukup, dan yang paling penting, stopkontak dan Wi-Fi super cepat. Anda tinggal datang, masuk, dan bekerja. Pembayaran biasanya menggunakan kartu IC seperti Suica atau Pasmo. Ini membuatnya sangat mudah dan praktis. Pengguna bisa memesan bilik ini lewat aplikasi. Jadi, tidak perlu takut kehabisan tempat.
STATION BOOTH tidak hanya menyediakan satu jenis bilik. Ada variasi lain seperti STATION DESK dan STATION BOOTH Light. Ini adalah ruang semi-privat atau meja kerja di area terbuka. Dengan pilihan ini, pengguna bisa memilih tempat kerja sesuai kebutuhan mereka. Konsep ini membuktikan bahwa stasiun bisa menjadi ekosistem kerja yang fleksibel.
Kafe yang Menambah Fungsi
Selain bilik khusus, banyak kafe di dalam atau dekat stasiun juga beradaptasi. Mereka bukan lagi sekadar tempat minum kopi. Kafe-kafe ini menyediakan fasilitas yang ramah pekerja. Mereka menawarkan Wi-Fi gratis, colokan listrik di setiap meja, dan suasana yang lebih tenang.
Beberapa kafe yang populer di kalangan pekerja telework adalah yang berlokasi strategis di dalam stasiun atau di mal yang terhubung langsung. Mereka menyadari kebutuhan ini. Di sana, Anda bisa melihat para profesional muda asyik dengan laptop mereka. Mereka bisa mengerjakan laporan sambil minum kopi, lalu buru-buru naik kereta untuk pertemuan berikutnya.
Kafe-kafe ini menawarkan fleksibilitas yang unik. Ini adalah perpaduan antara tempat makan dan ruang kerja. Contohnya adalah Pronto, Doutor Coffee, dan Tully's Coffee. Mereka sering kali terletak di lokasi yang sangat mudah dijangkau dari peron kereta.
Penutup
Stasiun di Jepang telah berevolusi. Mereka bukan lagi sekadar tempat singgah. Mereka kini menjadi bagian dari gaya hidup modern. Inovasi seperti STATION BOOTH dan kafe yang ramah pekerja menunjukkan bagaimana perusahaan kereta api seperti JR beradaptasi. Mereka tidak hanya menjual tiket, tetapi juga menjual kenyamanan dan produktivitas.
Konsep "ruang kerja kilat" ini sangat cocok untuk masyarakat yang serba cepat. Orang bisa memaksimalkan waktu mereka. Tidak ada waktu yang terbuang percuma. Ini adalah contoh nyata bagaimana infrastruktur publik bisa dimanfaatkan untuk mendukung mobilitas dan produktivitas masyarakat. Ini adalah langkah maju yang patut dicontoh.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.