Saat Kamu Merasa Lelah Terus-Menerus, Bisa jadi Stres dan 5 Kondisi Ini

16 hours ago 5

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah akhir-akhir ini kamu sering merasa tingkat energi menurun atau low energy bahkan di paruh pertama hari? Jika kamu sering merasa lelah dan kekurangan energi meskipun sudah makan makanan sehat dan cukup istirahat, hal itu bisa jadi merupakan tanda gangguan fisiologis atau neurologis yang memengaruhi kualitas tidur. Berikut adalah rincian klinis dari kemungkinan penyebabnya:

1. Disfungsi metabolik dan endokrin

Kondisi seperti hipotiroidisme, resistensi insulin, dan insufisiensi adrenal dapat menyebabkan kelelahan terus-menerus. Hipotiroidisme (kadar T3/T4 rendah) memperlambat aktivitas metabolisme, sementara resistensi insulin menyebabkan kadar glukosa berfluktuasi yang dapat membuat kamu merasa lelah. Pada insufisiensi adrenal, kekurangan kortisol dan aldosteron menyebabkan kelelahan kronis, meskipun sudah dilakukan tindakan lain.

2. Hipoksia seluler dan kekurangan gizi

Banyak orang tidak mengonsumsi vitamin dan mineral yang diperlukan salah satu pemicu low energy dan lelah terus-menerus. Padahal asupan gizi tersebut untuk membantu memastikan tingkat energi optimal. 

Anemia defisiensi zat besi menyebabkan transportasi oksigen tidak memadai, yang menyebabkan hipoksia seluler yang bermanifestasi sebagai kelelahan. Kadar vitamin D, B12, dan magnesium yang rendah dapat mengganggu produksi ATP mitokondria, sehingga mengurangi sintesis energi pada tingkat seluler. Pemeriksaan darah lengkap sangat penting untuk diagnosis.

3. Neurotransmiter dan hormon yang tidak diatur

Menurut Dr. Jayalakshmi T. K., Konsultan Pulmonologi Senior, Rumah Sakit Apollo Navi Mumbai, sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) berperan penting dalam pengaturan tidur. Peningkatan kortisol akibat stres kronis atau sekresi melatonin yang tidak teratur dapat mengganggu ritme sirkadian, yang menyebabkan tidur yang tidak memulihkan.

"Demikian pula, ketidakseimbangan dopamin dan serotonin, yang sering terlihat pada gangguan suasana hati, memengaruhi stabilitas tidur REM,” katanya dikutip dari Times of India.

4. Stres dan cemas

Menurut Dr. Sandeep Sonawane, Konsultan Penyakit Dalam, Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Navi Mumbai, stres dan kecemasan yang meningkat dapat membuat otak berada dalam kondisi yang tidak dapat sepenuhnya rileks. Hal itu dapat menghambat siklus tidur seseorang. "Padahal tidur nyenyak dibutuhkan untuk merasa berenergi,” ucapnya.

5. Kafein dan alkohol

Beberapa minuman sehari-hari yang dapat mengganggu kualitas tidur seperti kafein dan alkohol. Mengonsumsi minuman tersebut beberapa jam sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur yang sehat, terutama memengaruhi tidur restoratif dan nyenyak.

6. Peradangan sistemik kronis

Peradangan persisten, terlihat pada kondisi seperti sindrom kelelahan kronis (CFS), fibromyalgia, dan gangguan autoimun, menyebabkan peningkatan sitokin proinflamasi (IL-6, TNF-α, CRP), yang mengganggu pengaturan tidur. Pasien sering mengalami tidur yang tidak nyenyak dan kekakuan di pagi hari, yang menunjukkan proses neuroinflamasi sedang berlangsung.

Kelelahan yang terus-menerus meskipun tidur cukup memerlukan penilaian klinis yang komprehensif untuk menyingkirkan kondisi sistemik, neurologis, atau metabolik yang mendasarinya.

Pilihan Editor: 13 Cara Mengatasi Kelelahan untuk Meningkatkan Semangat Pagi Anda

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |