TEMPO.CO, Jakarta - Banjir melanda sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) setelah hujan deras mengguyur sejak Senin sore, 3 Maret 2025. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan luapan air di berbagai titik dan membuat ribuan warga harus mengungsi.
Menurut data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Selasa, 4 Maret 2025 pukul 16.00 WIB banjir sempat merendam 122 RT di empat Kota Administrasi, yaitu Jakarta Selatan, Timur, Barat, dan Pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga Rabu pagi, sebanyak 85 dari 122 rukun tetangga (RT) di sebagian titik di Jakarta masih banjir, meski secara umum sudah berangsur surut. Sedangkan BPBD Kota Bekasi mencatat sebanyak 20 titik wilayah Kota Bekasi dikepung banjir, pada Selasa, 4 Maret 2025.
Menghadapi situasi ini, pemerintah terus berupaya untuk menanggulangi banjir dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Berikut adalah deretan upaya pemerintah untuk mengatasi banjir.
Pramono Anung: Sumur Resapan dan Modifikasi Cuaca
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan akan menangani banjir Jakarta berdasarkan jenisnya. Dia menyebut ada tiga jenis banjir yang terjadi di Jakarta, yakni banjir rob, banjir lokal, dan banjir kiriman dari daerah lain.
“Untuk banjir lokal, kami sudah mulai pengerukan di mana-mana, sumur resapan juga kami fungsikan kembali,” ujar Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta pada Senin, 3 Maret 2025.
Pramono Anung juga mengusulkan modifikasi cuaca untuk membantu menangani banjir di daerahnya. Upaya ini bertujuan untuk mengendalikan curah hujan yang tinggi, yang menyebabkan beberapa sungai meluap.
"Saya meminta untuk modifikasi cuaca dilakukan, (awan hujan) didorong untuk ke laut. Karena memang banjir yang terjadi di Jakarta sekarang ini boleh dikatakan mayoritas hampir 90 persen lebih adalah kiriman," kata Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2025.
Rano Karno: Ajak Warga Tinggal di Rusun
Sementara itu, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengajak warga Jakarta, khususnya yang tinggal di rawan banjir agar dapat tinggal di rumah susun (rusun) milik Pemprov Jakarta. Dengan begitu, Rano mengatakan mereka dapat tinggal di hunian yang layak dan aman.
“Saya selalu menyosialisasikan di kesempatan ini. Ayo kita pindah ke rumah susun (rusun)," ujar Rano usai meninjau kawasan terdampak banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Maret 2025.
Ade Kuswara: Instruksikan Jajaran Cepat Tanggap Darurat Banjir
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menginstruksikan segenap jajaran terkait untuk melakukan aksi cepat tanggap darurat banjir dengan segera menjalankan prosedur evakuasi hingga memastikan pemenuhan kebutuhan bagi seluruh warga terdampak.
"Sejak subuh tadi saya koordinasi dengan BPBD untuk mengumpulkan informasi dan data-data di mana saja wilayah terdampak banjir. Terkini meluas ke 13 kecamatan, 24 desa dan kelurahan dengan 36 titik banjir yang rata-rata ketinggian air dari 40 sampai 200 sentimeter," kata Ade Kuswara di Cikarang, Selasa, 4 Maret 2025 dikutip dari Antara
Ade menyatakan dirinya telah menginstruksikan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi untuk segera mendistribusikan bantuan kebutuhan pokok bagi warga yang berada di tenda pengungsian sementara.
"Saya ingin memastikan penanganan darurat berjalan efektif dan optimal, bantuan langsung kepada warga terdampak juga harus segera disalurkan," katanya.
Pratikno: Turunkan Personel Ke Lapangan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Pratikno menyebut koordinasi adalah kunci penanganan banjir Jabodetabek. Pratikno mengatakan Kemenko PMK akan koordinasi lintas kementerian dan lembaga yang ada di bawah koordinasinya untuk menurunkan personel ke lapangan.
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu juga akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk pemulihan infrastruktur khususnya menjelang Idulfitri. "Kalau Kemenko PMK perlu untuk terlibat lebih intens memobilisasi sumber daya dari kementerian lain, kami siap, saya akan mengikuti apa yang tadi kebutuhan lapangan yang disampaikan oleh Kepala BNPB,” kata Pratikno.
AHY: Kerahkan Alat Milik Kementerian PU
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebutkan dalam penanganan bencana banjir di Jabodetabek, pihaknya mengerahkan alat milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mengurangi dampak dari banjir di kemudian hari.
"Kami tentunya bersama dengan seluruh jajaran khususnya Kementrian PU yang juga memiliki berbagai upaya untuk menghadirkan solusi langsung, jadi kami ingin mencegah (dampak) lebih buruk banjir," kata Agus di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 4 Maret 2025.
AHY menyebut, pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap terjadinya bencana banjir karena membuat beberapa daerah mengalami kesulitan akses, termasuk salah satunya Kota Bekasi yang disebut mengalami dampak paling serius akibat curah hujan lebat beberapa waktu terakhir.
Selain fokus menangani para masyarakat yang menjadi korban banjir dengan memastikan pasokan makanan dan layanan kesehatan tercukupi, maka pemerintah melakukan langkah lanjutan sebagai antisipasi sehingga banjir tidak semakin meluas di kemudian hari.
Oyuk Ivani, Ananda Ridho Sulistya, Daniel Ahmad Fajri, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.