TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Prabowo dan Gibran akan genap 100 hari kerja pada 28 Januari 2025 mendatang. Semenjak dilantik hingga saat ini, berbagai kebijakan dan program telah diluncurkan, disertai dengan tanggapan positif maupun negatif dari publik. Menurut hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, 80,9 persen responden puas dengan hasil kerja 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dalam periode ini, Prabowo kembali sampaikan sejumlah besar janji melalui Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia, di Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Janji dalam 100 Hari Kerja
Melalui agenda pengukuhan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin periode 2024-2029 yang menggantikan Arsjad Rasjid itu, Prabowo menyinggung soal janji “kita akan bergerak secepat-cepatnya”, “kejutan besar”, hingga “kita akan kaget”. Lalu, dalam 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran, Kepala Negara mengungkapkan sederet janji, yaitu.
- Prabowo janji akan ngebut kinerja kabinet setelah 6 bulan kerja.
“Ini baru tiga bulan. Tunggu, sabar sedikit. Mungkin bulan ke lima ke enam saudara akan merasakan. Kita sekarang lari, kita akan cepat, kita akan bergerak dengan secepat-cepatnya,” kata Prabowo, Kamis, 16 Januari 2025.
- Prabowo janji beri kejutan besar. Pihaknya optimis akan target pertumbuhan ekonomi mendatang.
- Berjanji akan bikin kaget semua pihak karena swasembada pangan. Prabowo berjanji akan merealisasikan swasembada pangan lebih cepat dari target, yakni kurang dari empat tahun. Sebelumnya, target swasembada pangan dalam empat tahun ke depan.
- Berjanji merealisasikan swasembada energi. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak sumber daya energi hijau dibandingkan negara-negara lain, sehingga Prabowo menargetkan swasembada energi tersebut dna pemerintah akan investasi besar-besaran.
Capaian Kinerja Prabowo-Gibran
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 4-10 Januari 2025 menunjukkan, sebanyak 84,7 persen kalangan bawah mengaku puas dan 15,3 persen tidak puas dengan kerja Prabowo-Gibran.
Lalu, sebanyak 81,4 persen kalangan menengah bawah mengaku puas dan 18,6 persen tidak puas. Berikutnya, sebanyak 75,3 persen kalangan menengah atas mengaku puas dan 24,7 persen tidak puas. Sementara itu, ada 67 persen kalangan atas mengaku puas dan 32,1 persen tidak puas.
Sederet program unggulan telah berhasil Prabowo-Gibran ditegakkan, meskipun menuai tantangan dan kontroversi dalam perjalanan program tersebut. Seperti dari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau kelompok rentan di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi. Program ini menargetkan untuk menjangkau 15 juta penerima manfaat pada akhir 2025.
Selain itu, menurut Wakil Ketua Badan Anggaran atau Banggar DPR, Jazilul Fawaid menuturkan angka kepuasan publik menjadi indikator kuat masyarakat ingin elitenya kompak dan berfokus pada pencapaian program kerja yang telah ditetapkan. Namun, Jazilul pun berharap pemerintah sebaiknya tak berpuas diri dulu dalam 100 hari kerja pertama untuk masa kepemimpinan lima tahun.
Jazilul melanjutkan pemerintah masih perlu menghadapi sejumlah tantangan dalam merealisasikan berbagai program prioritas. Mulai dari MBG, program 3 juta rumah per tahun, penghapusan utang UMKM, hingga mewujudkan swasembada pangan dan energi.
“Seratus hari pertama dari lima tahun tentu belum apa-apa. Bahwa hal itu menjadi indikator positif dan modal kepercayaan publik iya, tetapi harus dijawab dengan kinerja konkret di lapangan,” ucapnya, Senin, 20 Januari 2025.
Di balik capaian tersebut, terdapat beberapa kontroversi yang mengemuka. Misalnya, wacana pengampunan koruptor yang menjadi perdebatan hangat di kalangan publik. Selain itu, langkah pemerintah dalam membatalkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN 12 persen juga menuai kritik terkait dampaknya terhadap pendapatan negara.
Ridian Eka Saputra, Sapto Yunus, dan Hendrik Khoirul Muhid berkontribusi dalam penulisan artikel ini.