TEMPO.CO, Jakarta - Puasa saat Ramadan ternyata tidak hanya memiliki nilai spiritual, namun juga memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh bila dilakukan dengan cara yang benar. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa berpuasa secara teratur mampu meningkatkan kualitas kesehatan secara signifikan.
Selain membantu menyeimbangkan metabolisme tubuh, puasa juga dapat menurunkan risiko beberapa penyakit kronis. Pola makan yang teratur saat berpuasa, disertai asupan gizi seimbang, mampu mendukung fungsi organ tubuh agar bekerja lebih optimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari situs Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM), puasa memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Ketika menahan lapar, tubuh yang tidak menerima asupan makanan dan minuman dalam jangka waktu tertentu akan beradaptasi.
Tubuh mampu mengolah energi dari sumber lain. Energi diperoleh dari keton yang tersimpan di dalam lemak tubuh. Proses ini dikenal dengan ketogenesis, di mana lemak akan diubah menjadi energi. Akibatnya, kadar lemak dalam tubuh berkurang dan metabolisme tubuh menjadi lebih baik.
Penelitian yang dipublikasikan di Journal of American Heart Association juga menyatakan bahwa puasa selama Ramadhan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, berat badan, dan kadar lemak tubuh. Proses ketogenesis tidak hanya membantu penurunan berat badan, tapi bisa juga menekan peradangan, meningkatkan respons tubuh terhadap stres, dan memperbaiki fungsi organ tubuh seperti hati dan ginjal. Bila dijabarkan, berikut manfaat utama puasa bagi kesehatan.
1. Proses Detoksifikasi Tubuh
Puasa membantu detoksifikasi atau mekanisme alami tubuh untuk membuang zat-zat beracun sekaligus memperoleh gizi yang dibutuhkan. Selama berpuasa, sistem pencernaan seperti hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus halus beristirahat selama kurang lebih 12 jam. Setelah berbuka, organ pencernaan mampu bekerja lebih optimal dalam menyerap nutrisi dan membuang racun yang tersisa di dalam tubuh.
2. Mengurangi Kadar Lemak Tubuh
Puasa berperan penting dalam mengurangi kadar lemak tubuh yang berlebih. Lemak yang berlebihan dapat merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh dan memicu produksi sel yang menyebabkan peradangan pada organ. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Saat berpuasa, tubuh akan membakar lebih banyak kalori dan lemak, artinya berpotensi menurunkan berat badan dan mencegah obesitas. Proses ini didukung oleh peningkatan hormon pertumbuhan manusia (HGH), yang berperan membangun massa otot, membakar lemak, dan memperbaiki fungsi metabolisme.
3. Regenerasi Sistem Imunitas Tubuh
Rasa lapar saat berpuasa mampu merangsang sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi sel darah putih baru yang berfungsi melawan infeksi. Penelitian menunjukkan bahwa puasa berperan sebagai pemicu regenerasi yang mendorong sel induk menciptakan sel darah putih baru.
Puasa selama tiga hari atau lebih dapat memicu regenerasi total sistem kekebalan tubuh pada semua kelompok usia. Sel-sel induk yang aktif selama berpuasa menghasilkan sel darah putih baru, sehingga daya tahan tubuh meningkat dan mampu melawan infeksi dengan lebih efektif.
4. Mengatur Ulang Sistem Kerja Tubuh
Puasa membantu mengatur ulang sistem kerja tubuh secara alami. Saat tubuh tidak menerima asupan makanan selama 12 jam, mekanisme regenerasi sel menjadi lebih optimal. Proses ini membantu tubuh meregulasi hormon, memperbaiki keseimbangan metabolisme, dan meningkatkan respons tubuh terhadap sinyal lapar. Kondisi ini penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan dan mencegah gangguan metabolik.