TEMPO.CO, Batam - Di tengah hiruk pikuk Kota Batam yang dijuluki sebagai kota industri, sekelompok anak muda menunjukkan kebolehan mereka menjadi skateboarder profesional. Tidak hanya orang dewasa, beberapa anak-anak juga ikut unjuk gigi.
Pemandangan itu terlihat di skatepark Engku Putri Alun-Alun, Batam Center, Ahad, 22 Desember 2024 lalu. Penampilan mereka mengundang kagum para pengunjung alun-alun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seketika skatepark milik pemerintah Kota Batam ini dikerumuni banyak orang. Di satu sisi, musik bergenre DJ hingga RAP dimainkan dari atas panggung yang berada tidak jauh dari skatepark.
Ketika salah seorang skateboarder berhasil menunjukkan gaya skateboard-nya, penonton lantas bersorak dan memberikan tepuk tangan. Di sekitar skatepark juga terdapat stan pameran, ada yang menjual makanan, sepatu, hingga baju kaos.
"Acara ini memperingati 14 tahun anniversary skater di Engku Putri Kota Batam," kata Andreas Sumardi, Pengurus Batam Skateboard Community (Bascom), saat ditemui di sela kegiatan.
Pria yang akrab disapa Andre ini mengatakan, berbagai kegiatan perlombaan untuk skater digelar dalam acara tersebut, mulai dari gaya dasar skateboard hingga long ollie skateboard. "Skater yang hadir dari Batam, Tanjung Pinang, ada juga dari Jakarta dan Singapura," kata dia yang juga menjadi juri dalam event tersebut.
Event Skateboard Potensi Pariwisata
Andre mengatakan komunitas Bascom terdiri dari beberapa komunitas kecil di Batam. Komunitas itu berdasarkan skatepark yang ada di Batam, di antaranya komunitas dari Alun-Alun Engku Putri, Cipta Land, dan Top 100 Batu Aji.
"Para skater di Batam ini sudah beberapa kali ikut lomba ke luar daerah, seperti di Bandung hingga Palembang. Jadi bagi kami ini tidak hanya olahraga tetapi juga prestasi. Kami banyak prestasi, sudah ada yang dapat medali. Artinya, Batam punya atlet skateboard," kata Andre.
Tidak hanya menciptakan atlet skateboard, event-event skateboard seperti ini, kata Andre, juga menjadi daya tarik Kota Batam. "Ini salah satu daya tarik wisatawan, apalagi momen akhir tahun seperti ini," ujarnya.
Selain itu, secara rutin beberapa skater di Batam ikut seleksi daerah skater yang diadakan Komunitas Indonesia Skateboard (KIS). "Kalau tidak ada event khusus, setiap hari teman-teman main biasa di skatepark masing-masing," tambahnya.
Berharap Perhatian Pemerintah
Di tengah potensi yang dimiliki komunitas skateboard Bascom, Andre mengaku hobi anak-anak muda di Batam ini perlu perhatian pemerintah Kota Batam, terutama dari segi penyediaan fasilitas lapangan bermain atau skatepark.
Ia menunjukkan kondisi skatepark di Engku Putri Alun-Alun ini perlu maintenance, mulai dari cat hingga fasilitas yang ada. "Perawatan sangat penting, ini sudah lama juga (tidak dirawat). Selama 14 tahun belum ada peremajaan," kata Andre.
Ia berharap pemerintah Kota Batam memperhatikan komunitas skateboard di Batam. Skatepark milik Pemko Batam ini setidaknya harus di-maintenance minimal enam kali dalam setahun. "Yang pasti harapan kita, pertama, pemerintah melihat langsung movement skateboard di Batam seperti apa. Seperti lapangan skateboard di sini lebih dirawat lagi karena ini punya pemerintah juga," ujar Andre.
Event ini bertujuan agar pemerintah memperhatikan komunitas skateboard di Batam, terutama perawatan skatepark. "Selain itu, event skateboard perlu diperbanyak," katanya.