SNBP 2025: Tak Seluruh Kuota Digunakan hingga Konsekuensi bagi yang Tak Registrasi Ulang

4 hours ago 8

SEBANYAK 173.028 siswa diterima melalui seleksi nasional berdasarkan prestasi atau SNBP 2025. Hasil seleksi diumumkan pada Selasa, 18 Maret 2025, pukul 15.00 WIB. Rinciannya, calon mahasiswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Akademik sebanyak 150.547 orang atau persentase diterima 97,02 persen serta calon mahasiswa yang diterima di PTN Vokasi sebanyak 22.481 orang (persentase diterima 85,65 persen).

Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek) pada Selasa, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok mengatakan daya tampung total untuk PTN akademik tahun ini mencapai 155.179 kursi.

Eduart menyebutkan daya tampung yang disediakan sebanyak 181.425 kursi atau sebesar 20 persen dari seluruh kuota penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN). SNBP tahun ini diikuti oleh 146 universitas negeri, yang terdiri atas 76 PTN dan 26 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) sebagai PTN akademik, serta 44 politeknik negeri sebagai PTN Vokasi.

Mengapa Tak Seluruh Kuota Penerimaan SNBP Digunakan?

Eduart Wolok mengungkapkan alasan tidak seluruh kuota penerimaan mahasiswa baru dalam SNBP 2025 digunakan 100 persen. “Pertanyaannya, kenapa tidak 100 persen dari total daya tampung yang diterima? Artinya, ada program studi yang jumlah penerimaannya tidak sesuai dengan kuota yang tersedia,” kata dia.

Eduart menuturkan SNBP memiliki kuota minimum penerimaan mahasiswa sebanyak 20 persen bagi PTN Badan Layanan Umum (BMU), Satuan Kerja (Satker), dan PTN Badan Hukum (PTNBH). Untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), kata dia, ditetapkan kuota sebesar minimum 40 persen untuk PTN BLU dan Satker, serta minimum 30 persen untuk PTNBH. Sedangkan untuk seleksi mandiri, ditetapkan kuota maksimum 30 persen untuk PTN BLU dan Satker, serta maksimum 50 persen untuk PTNBH. “Artinya ketika misalnya ada yang berubah di salah satu jalur, maka otomatis akan berkurang di jalur yang lain, karena kuota total itu tidak boleh berubah,”tuturnya.

Dia menepis isu yang menyebutkan ada upaya PTN memperbanyak kuota seleksi mandiri untuk mendapatkan keuntungan tertentu melalui skema Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berbeda. Menurut Eduart, kuota total seleksi mahasiswa baru sebanyak 626.941 mahasiswa, yang terdiri dari SNBP sebanyak 181.425 mahasiswa, SNBT dengan kuota 259.564 mahasiswa, dan seleksi mandiri sebanyak 185.952 mahasiswa.

“Ini perlu kami sampaikan ke teman-teman sekalian, bahwa sejatinya kuota (seleksi) mandiri itu jauh di bawah kuota SNBT, bahkan hanya beda sedikit dengan kuota SNBP. Sehingga, kalau seperti kemarin-kemarin sempat muncul stigma PTN sengaja memperbesar kuota jalur mandiri terkait dengan biaya UKT-nya yang misalnya lebih tinggi, itu kan sebenarnya tidak relevan,” ujarnya menegaskan.

Siswa Pendaftar KIP Kuliah Lulus SNBP 2025 Sebanyak 60.020

Eduart menuturkan sebanyak 60.020 siswa pendaftar KIP Kuliah lulus SNBP 2025. Jumlah tersebut terdiri dari 50.553 mahasiswa di PTN akademik dan 9.467 mahasiswa di PTN vokasi. “Pendaftar KIP Kuliah ternyata trennya dari 2022 sampai 2025 ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” tuturnya.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Eduart, jumlah pendaftar KIP Kuliah memang terus meningkat setiap tahunnya, yakni 151.520 pada 2022, 191.827 pada 2023, 205.218 pada 2024, dan mencapai 255.474 pada 2025.

Di PTN Akademik untuk tahun 2025, dari total 745.579 pendaftar, sebanyak 242.827 merupakan peserta KIP Kuliah. Sedangkan di PTN Vokasi, dari 73.792 pendaftar, terdapat 28.798 yang mendaftar melalui KIP Kuliah.

Konsekuensi bagi Siswa yang Tak Registrasi Ulang

Eduart juga menyebutkan siswa yang tidak mengambil kursi setelah dinyatakan lulus SNBP 2025 otomatis tidak bisa mendaftar di jalur selanjutnya, yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) dan mandiri. “Ketika dia sudah lulus SNBP, dia tidak akan bisa mengikuti SNBT dan jalur mandiri, dan ini sudah disampaikan jauh hari sebelumnya," kata dia.

Namun, sebagai panitia, Eduart menegaskan tidak akan ada sanksi bagi sekolah. Artinya, sekolah tidak akan masuk daftar hitam dan masih bisa mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) di tahun berikutnya jika ada siswanya yang tidak mengambil kursi setelah lulus SNBP. “Tapi tentu kami tidak mau sistem yang kami terapkan nantinya akan merugikan pihak sekolah,” ujarnya.

Keputusan mengenai daftar hitam di perguruan tinggi negeri, kata dia, sepenuhnya menjadi kewenangan masing-masing PTN. Menurut dia, ada kemungkinan siswa yang tidak mengambil kursi dapat berdampak pada pengurangan kuota penerimaan bagi sekolah tersebut pada tahun berikutnya di PTN tersebut. “Tapi sekali lagi, kami kan selalu mengimbau. Maksudnya, nggak mungkin lah karena satu siswa kemudian berikutnya adik-adiknya yang puluhan, bahkan ratusan, akan dikorbankan,” kata dia.

Siswa yang Tidak Lolos SNBP Masih Bisa Daftar UTBK SNBT

Adapun Eduart mengatakan siswa yang dinyatakan tidak lulus SNBP 2025 masih bisa mendaftar lewat jalur UTBK SNBT. “Jangan berkecil hati. Jangan patah semangat. Karena sebagaimana yang disampaikan pak menteri tadi, masih ada jalur SNBT. Masih ada jalur mandiri,” ujarnya.

Pendaftaran UTBK SNBT berlangsung dari 11 hingga 27 Maret 2025. Eduart menjelaskan UTBK SNBT merupakan seleksi berbasis tes yang memungkinkan siswa tingkat akhir sekolah menengah atas (SMA) memilih PTN tanpa terikat wilayah domisili. Selain itu, calon mahasiswa juga bisa mengikuti tes secara fleksibel dengan memilih lokasi tes yang sesuai.

Eduart menjelaskan, dalam jalur ini, PTN BLU dan Satker harus menerima setidaknya 40 persen dari total daya tampung yang tersedia. Sementara itu, PTNBH wajib menerima minimal 30 persen dari total daya tampung yang ada. “Di data ini ada yang menarik kalau kita lihat kuota terbesar itu ada di SNBT, 259.564 orang,” kata dia.

Selain itu, masih tersedia jalur mandiri dengan kuota sebanyak 185.952 orang untuk seluruh PTN. Eduart mengatakan, jika calon mahasiswa tidak lolos di semua jalur seleksi PTN, mereka masih memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta yang juga memiliki kualitas baik.

Pilihan editor: Sekolah Rakyat Segera Seleksi Guru, Simak Syaratnya

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |