Sritex Pailit, Seberapa Berpengaruh pada Produk Tekstil di Indonesia?

8 hours ago 8

SRITEX atau PT Sri Rejeki Isman Tbk, salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, dinyatakan pailit dan kemudian melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 10.000 karyawan akibat kejatuhan ekonomi perusahaan ini.

Kepailitan yang terjadi setelah melalui proses panjang restrukturisasi utang dan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang telah berlangsung sejak 2021, memicu sejumlah masalah di berbagai sektor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sritex, yang selama ini menjadi pemain utama dalam industri tekstil, kini berjuang untuk bertahan. Namun, apakah kepailitan Sritex mempengaruhi harga produk tekstil di Indonesia?

Kepailitan Sritex dan Implikasinya Terhadap Harga Tekstil

Pada akhir 2024, Sritex dinyatakan pailit setelah beberapa tahun bergelut dengan masalah keuangan. Kepailitan ini terjadi setelah pengadilan niaga memutuskan bahwa Sritex gagal memenuhi kewajiban utangnya yang mencapai lebih dari Rp 26 triliun.

Dengan keputusan ini, perusahaan yang telah beroperasi selama hampir 60 tahun harus menghadapi kenyataan pahit yang berdampak pada ribuan karyawan dan bahkan pasar tekstil itu sendiri.

Kepailitan perusahaan besar seperti Sritex tentu menimbulkan pertanyaan apakah harga tekstil di pasar menjadi lebih mahal? Mengingat bahwa Sritex memiliki peran signifikan dalam rantai pasokan tekstil di Indonesia dan Asia Tenggara, ketidakstabilan yang ditimbulkan dari pailitnya perusahaan ini dapat mempengaruhi harga bahan baku tekstil dan produksi barang-barang tekstil lainnya.

  1. Penurunan Pasokan Tekstil Berkualitas

Sritex dikenal sebagai salah satu produsen tekstil terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan ini menyediakan berbagai produk tekstil mulai dari kain hingga produk jadi.

Kepailitan perusahaan ini mengakibatkan terganggunya proses produksi, yang dapat menyebabkan penurunan pasokan tekstil berkualitas tinggi di pasar. Ketika pasokan berkurang, namun permintaan tetap tinggi, hukum ekonomi dasar akan berlaku, yakni harga cenderung naik.

Berdasarkan artikel dari Jurnal Manajemen dan Teknik Industri-Produksi, industri dapat membangun pola manajemen rantai pasokan yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemasok utama, pemasok perantara, hingga industri. Selain itu, rantai pasokan ini juga mencakup pedagang besar, pedagang eceran, dan pada akhirnya konsumen akhir.

Dengan adanya rantai tersebut, pasokan yang terbatas dapat memicu harga bahan baku tekstil untuk produk-produk tertentu, seperti pakaian jadi, untuk mengalami kenaikan, yang pada akhirnya berpengaruh pada harga jual barang di pasaran.

  1. Gangguan pada Rantai Pasokan Global

Sritex tidak hanya melayani pasar domestik, tetapi juga memiliki peran penting dalam pasar ekspor tekstil, terutama ke negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Spanyol, Argentina, Brasil, Jepang dan Korea Selatan. Sebagai pemasok bahan tekstil untuk merek internasional, pailitnya Sritex memengaruhi stabilitas rantai pasokan global.

Perusahaan-perusahaan yang bergantung pada Sritex untuk memenuhi kebutuhan produksi mereka harus mencari pemasok lain. Proses pemindahan pemasok ini pasti membutuhkan waktu dan dapat meningkatkan biaya produksi karena faktor penggantian dan pergeseran dalam logistik.

Akibatnya, untuk mempertahankan kualitas dan kontinuitas produksi, harga tekstil di pasar bisa mengalami lonjakan, terutama pada jenis produk yang sebelumnya banyak dipasok oleh Sritex.

  1. Biaya Restrukturisasi dan Pengaruhnya pada Harga

Sritex telah melalui proses panjang dalam restrukturisasi utang dengan krediturnya. Meskipun sudah ada kesepakatan dengan kreditur pada Januari 2022 untuk menyelesaikan masalah utang, beban finansial yang ditanggung tetap besar.

Penyelesaian utang yang melibatkan perubahan struktur pembiayaan, seperti restrukturisasi pinjaman dan perpanjangan waktu pembayaran, tentu akan mempengaruhi biaya operasional perusahaan.

Untuk menutup biaya restrukturisasi, perusahaan biasanya akan meningkatkan harga produk, memutus hubungan kerja karyawan, atau mencari cara lain untuk menutupi kerugian finansial mereka. Hal ini bisa berimbas pada harga jual tekstil yang lebih tinggi di pasaran.

Kepailitan Sritex memberikan dampak yang cukup besar terhadap pasar tekstil Indonesia, baik dari sisi pasokan maupun harga. Sementara itu, upaya perusahaan untuk bangkit dari kepailitan dan mengatur ulang operasional mereka kemungkinan akan mempengaruhi pasar dalam jangka panjang, termasuk dampak langsung pada harga jual barang tekstil.

Meski situasi ini sulit bagi banyak pihak, terutama pekerja yang terdampak PHK, pasar tekstil Indonesia harus bersiap menghadapi perubahan harga yang mungkin terjadi akibat ketidakstabilan yang ditimbulkan oleh pailitnya Sritex.

Linda Lestari dan Rachel Farahdiba Regar, Dian Rahma Fika, Ni Made Sukmasari, dan Yolanda Agne turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |