Tahun-tahun Jabodetabek Direndam Banjir Besar, Segini Kerugiannya

14 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa kementeriannya berkomitmen dalam upaya penanggulangan dampak banjir di Bekasi, Jawa Barat. Ia menyampaikan bahwa koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi terus berlangsung.

“Selain memobilisasi perahu karet, Tim Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat juga telah mendirikan tenda darurat di lokasi pengungsian daerah Kemang Pratama,” kata Dody, Selasa, 4 Maret 2025, dikutip dari keterangan tertulis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Prihadi Santoso, mengungkapkan bahwa puncak air kiriman dari Bogor mencapai Bekasi pada pukul 07.00 WIB, dengan Tinggi Muka Air (TMA) mencapai 875 sentimeter. Tercatat sekitar 20 titik di wilayah Kota Bekasi terdampak akibat luapan Kali Bekasi.

“Akibat hujan dengan intensitas tinggi di hulu dalam durasi yang cukup lama mengakibatkan peningkatan debit air,” kata Prihadi dalam keterangannya. Tim SAR gabungan sudah diturunkan ke titik-titik banjir di Kota Bekasi. Ada dari BNPB, Polri, TNI maupun relawan.

Riwayat Banjir Besar Jabodetabek

1. Banjir Jakarta 2020

Sebagian warga Jakarta harus menghadapi hari pertama 2020 dengan bencana banjir. Hujan deras yang mengguyur sejak malam pergantian tahun menyebabkan saluran air tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap ke jalan, kawasan permukiman, pusat perbelanjaan, hingga perkantoran.

Kondisi semakin memburuk akibat meluapnya air dari beberapa kali dan sungai di Jakarta. Tidak hanya ibu kota, banjir juga melanda wilayah Jabodetabek. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir dan tanah longsor pada 1 Januari 2020 mengakibatkan sembilan korban jiwa, di mana empat di antaranya berasal dari Jakarta. 

Sementara itu, lebih dari 19 ribu warga terpaksa mengungsi, tersebar di berbagai wilayah, termasuk Jakarta Timur (9.248 orang), Jakarta Selatan (5.080 orang), Jakarta Barat (3.553 orang), Jakarta Utara (888 orang), dan Jakarta Pusat (310 orang).

2. Banjir Jakarta 2018

Banjir besar lainnya terjadi pada Februari 2018, ketika hujan ekstrem melanda Jakarta di puncak musim hujan. Meskipun tingkat keparahan banjir di periode 2016-2018 sempat berkurang berkat perbaikan sistem drainase dan resapan, beberapa wilayah seperti Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat tetap terdampak. 

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 53 RW di 18 kelurahan tergenang, menyebabkan 11.824 warga mengungsi. Kepala BPBD DKI, Jupan Royter, juga mencatat bahwa sepanjang 2018 terjadi 46 kejadian banjir yang merendam permukiman warga.

3. Banjir bandang Jakarta 2015

Pada Februari 2015, banjir besar kembali melanda Jakarta, dengan 38 kecamatan terendam air. Beberapa kawasan yang terdampak parah meliputi Kelapa Gading, Mangga Dua, dan Grogol. 

Sebanyak 231.566 warga terkena dampak, sementara 41.202 orang terpaksa mengungsi. Banjir ini menghambat aktivitas masyarakat, mengganggu lalu lintas, serta menyebabkan gangguan operasional KRL. Total kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.

Sebelumnya, pada Januari 2013, banjir besar melanda Jakarta pada 15-21 Januari. Hujan dengan intensitas tinggi sejak akhir Desember 2012, ditambah sistem drainase yang buruk serta jebolnya beberapa tanggul, memperparah kondisi banjir. 

Sebanyak 20 warga dilaporkan meninggal dunia, sementara 33.500 orang harus mengungsi. Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 20 triliun. Selain itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga mengalami kerugian hingga Rp 116 miliar akibat kerusakan pembangkit dan peralatan distribusi listrik yang terendam air.

5. Bencana banjir Jakarta 2007

Banjir terparah yang pernah melanda Jakarta terjadi pada Februari 2007, disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung selama dua hari sejak 1 Februari, diperburuk dengan sistem drainase yang tidak memadai. Akibatnya, sekitar 60 persen wilayah Jakarta terendam air. Dalam kurun waktu 10 hari, banjir ini merenggut 80 nyawa dan menimbulkan kerugian finansial sekitar Rp 4,3 triliun.


Riri Rahayu, M Yusuf Manurung, dan Andika Dwi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |