Tambah Kuota, Bobby Nasution Minta Percepat Pembangunan Rumah Subsidi

7 hours ago 11

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menggelar diskusi bersama jajaran DPD Asosiasi Perusahaan Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia (APPERSI) dan Real Estate Indonesia (REI)., menyusul persetujuan penambahan kuota program rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menjadi 20 ribu unit untuk tahun ini, Jumat (10/10).

Pertemuan yang diadakan di Aula Tengku Rizal Nurdin ini membahas berbagai langkah percepatan realisasi, mulai dari ketersediaan lahan, dukungan perbankan, hingga penegasan soal insentif dan penyederhanaan perizinan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Bobby menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta rumah di seluruh Indonesia, dengan Sumut mendapat porsi 20 ribu unit hingga akhir 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh pihak harus aktif mengambil langkah konkret untuk mengejar target ini. Tujuannya jelas, menyediakan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Bobby.

Untuk itu, ia meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemprov Sumut untuk segera melakukan sosialisasi program nasional perumahan kepada pemerintah kabupaten/kota. Bobby juga mendorong para kepala daerah agar memastikan kebijakan insentif dan kemudahan perizinan benar-benar diterapkan.

"Saya minta nanti dinas terkait mengundang pemerintah kabupaten/kota untuk sosialisasi program Presiden. Karena Gubernur punya dua fungsi, sebagai kepala daerah provinsi dan juga wakil pemerintah pusat. Jadi kita bisa sampaikan langsung ke bupati dan wali kota agar program ini berjalan hingga tingkat desa," katanya.

Lalu, Bobby juga meminta PT Bank Sumut untuk berperan aktif dalam skema pembiayaan program rumah MBR. Menurut Bobby, sinergi antara BUMD dan pengembang sangat penting untuk memperluas akses akad kredit bagi masyarakat.

"Dari total kuota 20 ribu unit, saat ini sudah terealisasi sekitar 8.200 unit. Masih ada sekitar 11 ribu unit yang harus kita kejar. Karena itu, seluruh pihak harus berkolaborasi penuh. Kami ingin memastikan program ini menjadi prioritas dan benar-benar mempermudah masyarakat memiliki rumah," tutur Bobby.

Ketua DPD APPERSI Sumut, HM Yulius menyampaikan apresiasi atas kepedulian Bobby yang secara langsung melibatkan pengembang dalam perumusan strategi pencapaian target nasional tersebut.

Ia optimistis, dengan kolaborasi antara pemerintah dan swasta, target pembangunan rumah subsidi di Sumut tahun 2025 bisa tercapai bahkan melampaui.

"Kami siap mendukung penuh dan berharap sinergi ini bisa terus berlanjut untuk target berikutnya, yaitu 25 ribu unit rumah pada tahun 2026," ujar Yulius.

Yulius juga menyampaikan sejumlah masukan, terutama mengenai kepastian insentif daerah untuk pengembang rumah MBR. Ia menyoroti pentingnya kejelasan terkait pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.

Menurut Yulius, hal ini penting agar pengembang dapat lebih mudah memenuhi target kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |