Tedjowulan dan Putra Mahkota Berebut Takhta Keraton Surakarta

2 hours ago 10

Solo, CNN Indonesia --

Takhta Keraton Surakarta menjadi rebutan setelah SISKS Pakubuwono XIII Hangabehi meninggal dunia pada Minggu (2/11) lalu.

Maha Menteri Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan mengklaim menjalankan fungsi ad interim Raja Keraton Surakarta hingga penerus Pakubuwono dinobatkan.

Tedjowulan adalah adik beda ibu dari Pakubuwono XIII.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk sementara Maha Menteri akan menjalankan fungsi ad interim hingga penerus Pakubuwono XIII dinobatkan," kata Tedjowulan dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (5/11).

Klaim itu didasarkan atas SK Menteri Dalam Negeri nomor 430-2933 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.

Pada klausul kelima, yaitu Kasunanan Surakarta dipimpin oleh SISKS Pakubuwono XIII dan didampingi Maha Menteri KGPA Tedjowulan dalam melaksanakan pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Surakarta.

Ia mengatakan ada pihak yang mendorong nama tertentu untuk menjadi penerus tahta kerajaan.

Namun, menurutnya belum ditetapkan siapa yang akan menggantikan kedudukan Pakubuwono XIII sebagai raja.

"Walaupun ada yang sudah menyebutkan nama-nama, kami belum menetapkan siapa yang akan menjadi Raja Keraton Surakarta berikutnya," kata Tedjowulan.

Ia berharap semua pihak menahan diri agar semua pihak menahan diri untuk menjaga kerukunan keluarga besar Keraton Surakarta.

Tedjowulan mengaku akan mengumpulkan keluarga untuk menyatukan pandangan soal masa depan keraton.

"Saya akan mengumpulkan Para Putradalem (anak) SISKS Pakubuwono XII, yaitu saudara-saudara kandung SISKS Pakubuwono XIII, dan merangkul Putradalem SISKS Pakubuwono XIII untuk menyatukan pandangan tentang masa depan Karaton Surakarta," kata dia.

Sementara itu, Putra Mahkota Keraton Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram mendeklarasikan ikrar naik tahta Keraton Surakarta, Rabu (5/11).

Putra bungsu SISKS Pakubuwana XIII itu menyebut dirinya SISKS Pakubuwono XIV.

Ikrar tersebut diucapkan Hamangkunagoro usai membacakan pidato pelepasan jenazah SISKS Pakubuwana XIII. Ia mengucapkan terima kasih kepada para pelayat yang telah memberikan penghormatan kepada swargi.

"Saya, KGPAA Hamangkunagoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, pada hari ini, Rabu Legi 14 Jumadil Awal tahun dal 1959, atau tanggal 5 November 2025, naik tahta Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan sebutan SISKS Pakubuwana XIV," kata dia sesaat sebelum melepas jenazah ayahnya.

Sebelumnya, anak tertua Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbai mengatakan Putra Mahkota, KGPAA Hamangkunegoro akan menjalankan tugas-tugas raja selama masa transisi.

"Gusti Adipati (Hamangkunegoro)," kata Timoer saat ditanya siapa Raja ad interim, Selasa (4/11)

Ia mengingatkan ayahnya sebelumnya telah menetapkan KGPAA Hamangkunegoro sebagai putra mahkota.

"Saya harus pertegas, Sinuhun (Pakubuwono XIII) sudah menunjuk dan melantik putra mahkota," kata Timoer.

Juru bicara Tedjowulan, KP Bambang Pradotonagoro sementara itu menegaskan posisi ad interim berarti Tedjowulan hanya melaksanakan tugas sementara sebagai raja.

"Jadi sekali lagi bahwa beliau menjadi caretaker bukan sebagai pengganti raja," kata Bambang saat ditemui di kantornya, Rabu (5/11).

Gusti Tedjo, sapaan akrab Tedjowulan siap melepas posisi raja ad interim jika penerus Pakubuwana XIII sudah jumeneng (naik tahta) secara definitif.

"Prinsipnya dari Panembahan Agung (Tedjowulan), kalau memang (pewaris tahta) sudah disepakati ya sudah, saya sudah tidak lagi menjadi Plt. Tinggal diangkat saja siapa yang sudah disepakati secara bersama-sama," kata Bambang.

Namun ia menekankan penerus tahta Keraton Surakarta itu harus mendapat dukungan dari semua pihak. Bambang mengingatkan banyak trah kerajaan yang ikut memiliki Keraton Surakarta.

"Jadi disepakati bersama-sama, bukan hanya satu kelompok," kata dia.

(yoa/syd/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |