TEMPO.CO, Jakarta - Rosan Perkasa Roeslani, Chief Executive Officer (CEO) atau Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), mengumumkan Thaksin Shinawatra direkrut sebagai Anggota Dewan Penasihat.
Sosok Thaksin Shinawatra
Thaksin pernah menjadi perdana menteri Thailand sekitar 5 tahun dimulai pada 9 Februari 2001 usai partainya menang pemilu dan diangkat oleh Raja Bhumibol Adulyadej. Tetapi masa jabatannya hampir berakhir setelah Komisi Anti-Korupsi Nasional Thailand mendakwanya di Mahkamah Konstitusi dengan tuduhan menyembunyikan aset pada 3 April 2001.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Britannica, Thaksin Shinawatra lahir pada 26 Juli 1949 di Chiang Mai, Thailand. Ia adalah seorang politikus dan pengusaha yang menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand dari tahun 9 Februari 2001 hingga 19 September 2006.
Dikenal karena kebijakan populisnya dan dampak modernisasi terhadap ekonomi Thailand, Thaksin telah menjadi sosok yang sangat berpengaruh di negaranya. Selama kepemimpinannya, Thailand mengalami pertumbuhan ekonomi serta peningkatan dalam sektor kesehatan dan pendidikan, meskipun reputasinya ternoda oleh tuduhan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Bersama dengan partai politiknya, Partai Pheu Thai (PTP), Thaksin berhasil menjaga dukungan yang kuat di kalangan masyarakat pedesaan dan kelompok berpenghasilan rendah, terutama di daerah utara dan timur laut Thailand. Ia diketahui berasal dari keluarga pedagang Cina yang tinggal di Thailand sebelum Perang Dunia I. Meskipun ayahnya seorang politikus, Thaksin awalnya bercita-cita untuk menjadi polisi. Dia lulus dari Akademi Kadet Polisi pada tahun 1973 dan memperoleh beasiswa untuk mempelajari peradilan pidana di Eastern Kentucky University, Amerika Serikat.
Thaksin memulai karir politiknya pada tahun 1994 ketika diangkat sebagai menteri luar negeri, walaupun hanya menjabat selama tiga bulan sebelum jatuhnya pemerintahan. Tahun berikutnya, ia menjadi kepala Partai Palang Dharma setelah berhasil memenangkan kursi legislatif di Bangkok.
Setelah Partai Palang Dharma bergabung dalam koalisi pemerintahan Perdana Menteri Banharn Silpa-archa pada tahun 1995, Thaksin menjabat sebagai wakil perdana menteri. Ia kemudian kembali menjabat sebagai wakil perdana menteri kedua kalinya di bawah Chavalit Yongchaiyudh pada tahun 1997.
Selain Indonesia, Thaksin Shinawatra juga ditunjuk oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, sebagai penasihat pribadinya. Penunjukan Thaksin diumumkan oleh Anwar pada hari Senin, 16 Desember 2024, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Thaksin ditunjuk sebagai penasihat pribadi Anwar Ibrahim saat Anwar menjabat sebagai ketua blok regional Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini. Anwar menjelaskan bahwa peran Thaksin dalam kepemimpinannya di ASEAN akan bersifat informal, bersama dengan para penasihat dari beberapa negara anggota blok tersebut. Pengumuman tersebut dibuat oleh Anwar saat mengunjungi Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra di Malaysia pada akhir tahun lalu. Paetongtarn, putri bungsu Thaksin, adalah anggota keluarga keempat yang menduduki posisi politik tertinggi di Thailand.
Menurut laporan dari media Thailand, Thaksin Shinawatra sedang berupaya untuk berperan sebagai mediator dalam konflik yang sulit diselesaikan di Myanmar yang dikuasai oleh militer, yang menjadi tantangan terbesar bagi kepemimpinan Anwar di ASEAN.
Menteri Luar Negeri Thailand mengonfirmasi pada bulan Mei tahun lalu bahwa Thaksin telah mengadakan pertemuan pribadi dengan junta Myanmar untuk menengahi dialog. Hubungan dekat Thaksin dengan junta Myanmar telah memicu perdebatan di Malaysia.
Saat ini, Thaksin Shinawatra masuk sebagai orang terkaya ke-11 di Thailand dan posisi ke-1.545 di kancah global pada 2024. Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai USD 2,1 miliar, yang setara dengan sekitar Rp 34,65 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.500) pada tanggal 24 Maret 2025, menjadikannya sebagai orang terkaya ke-1.635 di dunia.
Melynda Dwi Puspita dan Dewi Rina Cahyani ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Profil dan Harta Thaksin Shinawatra, Eks PM Thailand yang Jadi Dewan Penasihat Danantara