Tiga Titik Sejarah di Balik Latar Drama Musikal Mar

7 hours ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Drama musikal Mar tak sekadar membingkai kisah cinta dalam kobaran Bandung Lautan Api. Sutradara Wawan Sofwan mengungkap bahwa di balik naskah karya Titien Wattimena, terselip jejak sejarah yang terpatri dalam ingatan zaman. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Titik pertama adalah perawat di rumah sakit, titik kedua warung Ambu, dan titik ketiga tangsi atau asrama tentara," ujar Wawan saat ditemui di area Ciputra Artpreneur, Ciputra World, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 26 Februari 2025. Tiga titik itu bukan sekadar latar, melainkan potongan fakta yang melingkupi kehidupan tentara dan rakyat sipil pada masa itu. 

RS Immanuel yang dahulu berdiri di dekat tangsi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Tegalega—juga menjadi poros penting dalam latar sejarah drama musikal ini. "Tangsi itu di daerah Tegalega, dan ke RS Immanuel jaraknya cuma satu kilometer. Saya kira warung Ambu ada di belakang rumah sakit," ucap Wawan. Mengadaptasi sejarah ke dalam fiksi tentu menjadi tantangan tersendiri. "Patuh pada peristiwa sebenarnya tapi menghadapi fiksi dari nama karakter. Kami enggak tahu aslinya, tapi dari lagu-lagunya Ismail Marzuki itu membuktikan,” tuturnya.

Ismail Marzuki dan Bandung dalam Ingatan

Sumber sejarah yang meneguhkan kisah ini datang dari lagu-lagu Ismail Marzuki. Salah satunya ‘Aryati’, yang ditulis pada 1939. Selain itu, ia juga menciptakan 'Kopral Jono' dan sejumlah lagu lain yang menggambarkan semangat zaman. "Tapi dalam sejarahnya memang Ismail Marzuki pernah ke Bandung saat memimpin orkestranya dan menikahi gadis Sunda," kata Wawan menambahkan.

Penampilan drama musikal Mar oleh ArtSwara, di Ciputra Artpreneur, Ciputra World, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Februari 2025. Drama musikal ini digelar untuk merayakan karya-karya maestro Ismail Marzuki yang dihidupkan kembali dalam aransemen jazz. Tempo/Jasmine

Ia merinci, drama musikal Mar merajut cerita dari realisme peristiwa sejarah Bandung Lautan Api, dan di sisi lainnya adalah fiksi percintaan antara Sersan Mayor Mar dan Aryati. Sebagai produksi ke-13 dari ArtSwara, Mar menampilkan Gabriel Harvianto sebagai Mar dan Galabby sebagai Aryati. Aktor pendukung seperti Taufan Purbo Kusumo, Ni Made Ayu Vania Aurellia, Bima Zeno Pooroe, dan Witrie turut menghidupkan cerita ini.

Lagu-lagu Ismail Marzuki Diramu Kembali dalam Mar

Resmi digelar di Ciputra Artpreneur pada Rabu, 26 Februari 2025, Mar meramu kembali lebih dari 40 lagu Ismail Marzuki dalam durasi tiga jam. Dibuka dengan perbincangan Nin—Aryati di masa tua—dengan cucunya, Mara, kisah ini membawa kembali ingatan ke 1946, masa ketika Mar, prajurit Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Aryati, perawat rumah sakit pertama kali bertemu. 

Kala itu, kota ini membara dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Dalam bayang-bayang perang dan tugas negara, cinta mereka diuji oleh pengorbanan yang tak terhindarkan. ArtSwara mempersembahkan Mar sebagai produksi ke-13 mereka—karya kolektif dengan ide asli dari Maera Panigoro, naskah yang ditulis Titien Wattimena, dan arahan sutradara Wawan Sofwan. Drama musikal Mar akan ditampilkan hingga 28 Februari mendatang. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |