TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diawali dari kisah mahasiswa Indonesia yang dideportasi dari Amerika Serikat. Ia terimbas ketatnya kebijakan imigrasi di era Presiden Donald Trump. Mahasiswa ini tetap dideportasi meski memiliki dokumen lengkap.
Berita lain tentang top 3 dunia adalah bantuan air dari Jepang untuk warga di Grobogan, Jawa Tengah hingga kondisi terkini Paus Fransiskus. Berikut selengkapnya:
1. Mahasiswa RI Ini Jadi Korban Trump, Dideportasi dari AS Meski Berdokumen Lengkap
Penulis sekaligus pengamat politik berinisial RM mengungkap pengetatan kebijakan keimigrasian di Amerika Serikat usai Donald Trump dilantik sebagai presiden pada 20 Januari lalu. RM mengatakan bahwa anaknya, S, menjadi salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak kebijakan imigrasi Trump.
RM menuturkan bahwa S merupakan mahasiswa di University of San Fransisco yang memiliki dokumen keimigrasian yang lengkap. Namun, S justru dipanggil ke kantor Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk dimintai keterangan keimigrasian pada Rabu, 29 Januari 2025 sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Setelah datang dan bertemu petugas, S diinterogasi tanpa alasan yang jelas.
"Selama tujuh jam, handphone-nya (S) diambil, passport-nya diambil," kata RM kepada Tempo melalui sambungan telepon, Senin, 24 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RM menuturkan bahwa anaknya, S, ditanya petugas soal tujuannya datang ke AS. Meski S sudah menjelaskan bahwa dia adalah pelajar yang membawa tabungan yang cukup untuk hidup di AS tanpa bekerja, petugas masih tetap menginterogasinya.
Setelah diperiksa selama tujuh jam, petugas Departemen Keamanan Dalam Negeri AS langsung mendeportasi S. Dua petugas menemani S ke apartemennya yang tak jauh dari kampus untuk mengemasi barang bawaan, meminta S memesan tiket pesawat menuju Indonesia, lalu mengantar S ke bandara.
Simak selengkapnya di sini.
2. Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Masih Kritis tetapi Stabil
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus masih kritis namun stabil, demikian menurut tim media Takhta Suci Vatikan pada Selasa seperti dilansir Anadolu serta Sputnik dan dikutip Antara.
"Kondisi kesehatan Paus saat ini masih kritis namun stabil. Tidak ada serangan pernapasan akut (ISPA) dan parameter hemodinamik masih konstan," menurut pernyataan tersebut.
Kantor Berita Anadolu melansir bahwa pada Senin malam Vatikan mengumumkan kondisi kesehatan Paus yang mengalami sedikit perbaikan.
"Tidak ada episode gangguan pernapasan seperti asma yang terjadi hari itu, dan beberapa hasil tes laboratorium menunjukkan peningkatan," tulis pernyataan Kantor Pers Vatikan.
Pernyataan itu juga menyebutkan masalah kesehatan ginjal ringan yang dialami Paus tidak menimbulkan kekhawatiran dan bahkan Paus kembali bekerja dan menelepon paroki di Gaza pada Senin malam.
Baca selengkapnya di sini.
3. Jepang Kucurkan Bantuan Pengadaan Penjernihan Air di Grobogan
Jepang pada 25 Februari 2025, melakukan acara serah terima pengadaan fasilitas penjernihan air di Desa Kalangbancar, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Ini adalah bantuan Pemerintah Jepang di bawah program Bantuan Hibah Grassroots untuk Keamanan Manusia. Proyek bantuan ini senilai JPY 6,497,680 (Rp 654 juta).
Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dalam keterangan menjelaskan acara serah terima ini dihadiri oleh Ohmichi Takuma Sekretaris Kedua Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Oetojo Camat Geyer, Sutrisno Kepala Desa Kalangbancar, dan Glann Almiro Manajer Departemen Clean Water Yamaha Motor Nuansa Indonesia sebagai perwakilan dari pihak Indonesia.
Jepang mengucurkan bantuan jenis ini karena sebelumnya sebagian besar warga Desa Kalangbancar tidak mampu membeli air secara rutin. Sebab harga air mineral yang mahal. Walhasil mereka terpaksa menggunakan air dari sungai terdekat yang memiliki masalah kualitas air untuk memenuhi keperluan rumah tangga. Air sungai yang tidak bersih ini, telah menyebabkan banyak penduduk di desa tersebut menderita penyakit seperti batu ginjal.
Selengkapnya baca di sini.