Top 3 Dunia: Pilot Tewas Saat Padamkan Kebakaran, 50 Negara Lobi AS Soal Tarif Impor

8 hours ago 13

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin di awali dari berita pilot helikopter di Korea Selatan tewas saat memadamkan api kebakaran hutan. Helikopter jatuh saat bertugas di Daegu, Korea Selatan.

Berita lainnya top 3 dunia adalah AS menyebut 50 negara minta negosiasi soal tarif impor hingga Cina janjikan kebijakan yang lebih baik. Berikut selengkapnya:

1. Pilot Helikopter Tewas Saat Padamkan Kebakaran Hutan di Korea Selatan

Seorang pilot helikopter pemadam kebakaran tewas setelah pesawatnya jatuh saat bertugas memadamkan kobaran api di Daegu, Korea Selatan, pada Minggu 6 April 2025. Kecelakaan ini terjadi hanya sebulan setelah negara itu dilanda kebakaran hutan terparah dalam sejarah yang menewaskan 30 orang dan menghanguskan lebih dari 48.000 hektar lahan.  

Menurut laporan kantor berita Yonhap, helikopter yang dikemudikan secara solo oleh pilot tersebut jatuh saat sedang menjalankan misi pemadaman pada Minggu sore, 6 April 2025. Departemen Pemadam Kebakaran Daegu belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tragedi ini mencatatkan korban jiwa kedua di kalangan pilot helikopter pemadam kebakaran dalam sebulan terakhir. Kebakaran terbaru di Daegu, yang terpisah dari bencana besar bulan Maret lalu, dilaporkan telah berhasil dipadamkan.  

Simak di sini selengkapnya.

2. AS Klaim Lebih 50 Negara Minta Negosiasi Soal Tarif Impor Trump

Amerika Serikat mengklaim lebih dari 50 negara telah menghubungi Gedung Putih untuk merundingkan kembali soal tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump. Dalam wawancara di acara 'This Week' ABC News yang dikutip dari Al Arabiya, Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Kevin Hassett membantah bahwa tarif tersebut merupakan bagian dari strategi Trump menghancurkan pasar keuangan guna menekan Federal Reserve AS agar memangkas suku bunga.

Ia mengatakan tidak akan ada paksaan politik dari bank sentral. Dalam unggahan Truth Social pada hari Jumat, Trump membagikan sebuah video yang menunjukkan bahwa tarifnya bertujuan memukul pasar saham dengan sengaja dalam upaya untuk memaksa suku bunga yang lebih rendah.

Dalam wawancara terpisah di acara Meet the Press NBC News, Menteri Keuangan AS Scott Bessent meremehkan penurunan pasar saham. Ia mengatakan tidak ada alasan untuk mengantisipasi resesi berdasarkan tarif.

Baca selengkapnya di sini.

3. Ramai Kontroversi Tarif AS, Cina Janjikan Kebijakan Lebih Baik

Misi Cina untuk ASEAN angkat bicara atas kebijakan Amerika Serikat yang mengenal tarif impor terhadap mitra dagangnya, termasuk Cina. Cina membandingkan kebijakan AS itu dengan sikap Cina yang diklaim lebih baik dalam kerja sama ekonomi internasional.

Cina menyebut bahwa mereka berperan sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua dan pasar terbesar kedua untuk barang-barang konsumen. Cina berkomitmen untuk membuka diri lebih lebar kepada dunia internasional, termasuk jika ada perubahan secara global. 

"Kami akan terus memajukan keterbukaan berstandar tinggi," kata Misi Cina untuk ASEAN dalam keterangan resmi, Sabtu, 5 April 2025.

Lebih lanjut, Cina menegaskan bahwa mereka akan terus memperluas keterbukaan kelembagaan dalam aturan, regulasi, manajemen, dan standar. Selain itu, Cina berkomitmen untuk menerapkan kebijakan berstandar tinggi demi liberalisasi dan fasilitas perdagangan dan investasi. 

Cina juga berjanji akan mengembangkan lingkungan bisnis berorientasi pasar, berbasis hukum, dan internasional kelas satu.

Baca di sini selengkapnya. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |