Top 3 Dunia; Prabowo Subianto Dikritik karena Lebih Dominan daripada Sugiono di Panggung Internasional

3 hours ago 8

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Selasa, 4 Februari 2025, diurutan pertama berita tentang 100 hari pertama pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto di bidang kebijakan luar negeri yang dinilai akademisi lebih dominan dibanding Menteri Luar Negeri RI Sugiono. Kondisi ini bisa mengarah kepada keputusan dari atas ke bawah, bukan sebaliknya.

Diurutan kedua top 3 dunia, berita tentang Sugiono yang rapat dengan Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi untuk membahas sejumlah upaya dalam rangka meningkatkan hubungan kedua negara. Tahun ini, Indonesia dan Iran memperingati 75 tahun hubungan diplomatik.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Profesor di UI Sebut Prabowo Subianto Lebih Dominan daripada Sugiono di Panggung Internasional

Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyoroti pembagian peran antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono. Dia menilai kebijakan luar negeri Indonesia kini lebih didominasi Prabowo ketimbang Sugiono. Kondisi ini berpotensi mengarah kepada keputusan dari atas ke bawah, bukan sebaliknya.

“Ada adagium yang mengatakan seperti di Inggris, the king can do no wrong. Kalau di sini, president can do no wrong,” kata Hikmahanto saat menghadiri focus group discussion (FGD) secara virtual bersama Tempo pada Rabu, 15 Januari 2024.

Hikmahanto khawatir masukan dari Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) tidak menjadi pertimbangan Prabowo. Sebab birokrasi Kemlu harus didengar oleh Prabowo. Dia mengingatkan politikus bisa datang dan pergi sesuai periode pemerintahan sedangkan birokrat merupakan elemen penting yang berpengalaman di lembaganya.

Kestabilan suatu negara, banyak ditentukan oleh birokrasi, termasuk dalam hal hubungan internasional. Menurut Hikmahanto, negara-negara lain lebih menyukai Indonesia yang stabil daripada harus berubah-ubah.

Baca selengkapnya di sini 

2. Sugiono dan Duta Besar Iran Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Ketahanan Pangan dan Energi

Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, rapat pada Senin, 3 Februari 2025, membahas penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang strategis khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan energi nasional, perdagangan, dan investasi.

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) dalam keterangan tertulis pada Selasa, 4 Februari 2025, menjelaskan dalam rapat itu, Sugiono mendorong pemanfaatan kemajuan Iran dalam bidang nanoteknologi dan bioteknologi untuk mengembangkan teknologi pertanian yang dapat mendukung ketahanan pangan. Dibahas pula potensi kerja sama ketahanan energi, termasuk investasi di sektor energi terbarukan

Sedangkan dibidang kesehatan, Indonesia dan Iran juga telah memiliki kerja sama yang cukup maju. Misalnya, lewat pembangunan Pusat Robotic Telesurgery dan pengembangan telemedicine di berbagai daerah di Indonesia. Indonesia dan Iran juga menjajaki peluang kerja sama pendidikan bagi tenaga kesehatan Indonesia untuk belajar teknologi kesehatan di Iran.

Di sektor kerja sama pariwisata, Sugiono dan Boroujerdi membahas soal pembukaan rute penerbangan langsung antara kedua negara. Sugiono dan Boroujerdi mengapresiasi berbagai capaian kerja sama yang telah ada dan mengharapkan kemajuan lebih lanjut di bawah pemerintahan Presiden Prabowo dan Presiden Pezeshkian.

Baca selengkapnya di sini 

3. Indonesia Berpartisipasi di Pameran Pariwisata Terbesar Dunia FITUR 2025 Madrid

Indonesia berpartisipasi dalam pameran pariwisata terbesar di dunia, Feria Internacional de Turismo (FITUR) 2025 di Madrid, Spanyol, yang digelar pada 22-26 Januari 2025. Dalam pameran ini, paviliun Indonesia membukukan transaksi potensial senilai USD4,6 juta (Rp74 miliar) atau naik lebih dari 50 persen dibandingkan FITUR 2024.

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) dalam keterangan tertulis pada Selasa, 4 Februari 2025, menjelaskan paviliun Indonesia menghadirkan 11 agensi travel yang mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia, baik kepada para pelaku usaha melalui skema kerja sama business-to-business (B-to-B) dan calon wisatawan melalui business-to-customers (B-to-C). Target pasar utama dari promosi ini merupakan mitra dan wisatawan dari kawasan Eropa dan Amerika Latin

FITUR 2025 merupakan pameran pariwisata internasional tahunan di Madrid. Tahun ini pameran itu mencatat partisipasi 9.500 perusahaan dari 156 negara dan dihadiri sekitar 155.000 pelaku usaha dan 100.000 pengunjung umum.

Baca selengkapnya di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |