Top 3 Dunia: Sosok Duterte yang Dijuluki The Punisher, Ukraina Terima Gencatan Senjata

5 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin diisi berita tentang penangkapan bekas Presiden Filipina Rodrigo Duterte hingga gencatan senjata Rusia Ukraina. Duterte adalah presiden ke-16 Filipina yang pertama kali ditangkap oleh Mahkamah Internasional atas perang anti-narkobanya yang telah menewaskan ribuan orang di Filipina. Dia dikirim ke Den Haag untuk menghadapi pemeriksaan.

Berita lainnya dari top 3 dunia adalah AS yang menunggu respon Rusia usai Ukraina setuju untuk gencatan senjata hingga AS memulihkan bantuan militer ke Ukraina. Berikut selengkapnya: 

1. Kejatuhan Rodrigo Duterte, The Punisher dari Filipina

Rodrigo Duterte, presiden ke-16 Filipina, naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2016 dengan janji untuk memberantas kejahatan, terutama obat-obatan terlarang. Sebagai mantan wali kota Davao yang dikenal sebagai "The Punisher", Duterte menang dengan lebih dari 16 juta suara. Janji kampanyenya memikat warga Filipina, yaitu membunuh para penjahat. Masa kepresidenannya ditandai dengan perang narkoba berdarah yang menyebabkan ribuan orang tewas dan menarik perhatian dunia internasional.

Data pemerintah mencatat setidaknya 6.200 kematian terkait narkoba, namun kelompok-kelompok hak asasi manusia memperkirakan jumlah korban bisa mencapai 20.000 jiwa. Dilansir The Inquirer, pengacara dan calon anggota parlemen dari partai Akbayan, Chel Diokno, mengutip laporan resmi yang menyebutkan 20.322 kematian terkait narkoba sebagai "pencapaian", dengan 3.967 kematian dalam operasi polisi dan 16.355 kematian akibat pembunuhan main hakim sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selasa, 11 Maret 2025, ditandai sebagai hari kejatuhannya. Ia ditangkap Interpol dan kemudian dikirim ke Den Haag untuk menghadapi pemeriksaan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Simak di sini selengkapnya. 

2.

Ukraina Terima Proposal AS, Menlu Marco Rubio: Kami Tunggu Respon Rusia

Dalam perkembangan signifikan pada upaya perdamaian di Ukraina, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyatakan bahwa "bola sekarang ada di Rusia". Pernyataan ini dilontarkan Rubio setelah Ukraina menyetujui proposal gencatan senjata yang dimediasi oleh AS.

"Hari ini, kami telah membuat tawaran yang diterima Ukraina, yaitu untuk memasuki gencatan senjata dan negosiasi segera guna mengakhiri konflik ini dengan cara yang bertahan dan berkelanjutan," kata Rubio kepada wartawan pada Selasa seperti dilansir Anadolu.

Pernyataan ini disampaikan bersama Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz usai pembicaraan antara pejabat AS dan Ukraina di Arab Saudi.

Proposal tersebut mencakup gencatan senjata 30 hari yang "segera, sementara" dan dapat diperpanjang melalui kesepakatan bersama.

Rubio menekankan harapannya agar Rusia akan menjawab "ya" untuk perdamaian, menggarisbawahi keyakinannya bahwa "tidak ada solusi militer untuk perang" ini.

Baca selengkapnya di sini

3.

AS Pulihkan Bantuan Militer Usai Ukraina Terima Gencatan Senjata dengan Rusia 30 Hari

Amerika Serikat sepakat melanjutkan bantuan militer dan berbagi data intelijen dengan Ukraina pada Selasa, 11 Maret 2025. Bantuan militer AS itu dilanjutkan setelah Ukraina menyetujui proposal gencatan senjata 30 hari dengan Rusia seperti yang ditawarkan oleh Amerika Serikat.

Keputusan ini diumumkan melalui pernyataan bersama AS dan Ukraina pada Selasa, 11 maret 2025. Sebelumnya pejabat Ukraina dan Amerika Serikat bertemu selama lebih dari delapan jam di Jeddah, Arab Saudi.

"Harapan kami adalah bahwa Rusia akan menjawab 'ya' secepat mungkin, sehingga bisa sampai ke fase kedua ini, yang merupakan negosiasi nyata," ujar Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio kepada wartawan. Rubio menekankan bahwa "bola sekarang berada di pengadilan Moskow. Washington menginginkan kesepakatan penuh antara Rusia dan Ukraina sesegera mungkin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut proposal gencatan senjata sebagai langkah positif. Ia menjelaskan bahwa ketentuan ini akan mencakup seluruh garis depan konflik, bukan hanya pertempuran di udara dan laut. Zelensky menambahkan bahwa gencatan senjata akan berlaku segera setelah Rusia menyetujuinya.

Baca di sini selengkapnya. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |