Trump Umumkan AS akan Ambil Alih Jalur Gaza, Pindahkan Warga Palestina

4 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump berjanji pada Selasa, 4 Februari 2025, bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza yang dilanda perang setelah warga Palestina dipindahkan ke tempat lain. Dia juga mengatakan akan mengembangkan ekonomi di Gaza.

Trump mengungkap rencananya yang mengejutkan, tanpa memberikan rincian, pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung ke AS. Pengumuman tersebut menyusul usulan mengejutkan Trump pada Selasa yang ingin memindahkan warga Palestina secara permanen dari Gaza ke negara-negara tetangga. Ia menyebut daerah kantong tersebut sebagai lokasi pembongkaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana," kata Trump kepada wartawan seperti dilansir oleh Reuters. 

"Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi itu. Jika diperlukan, kami akan melakukannya, kami akan mengambil alih bagian itu, kami akan mengembangkannya, menciptakan ribuan dan ribuan lapangan pekerjaan, dan itu akan menjadi sesuatu yang bisa membuat seluruh Timur Tengah bangga," kata Trump.

Ketika ditanya siapa yang akan tinggal di sana, Trump mengatakan bahwa tempat itu bisa menjadi rumah bagi masyarakat dunia. Ia meramalkan tempat itu mungkin akan menjadi "Riviera" di Timur Tengah. Riviera dalam bahasa Italia adalah garis pantai atau wilayah pesisir.  

Netanyahu mendukung ide Trump. Ia mengatakan Trump berpikir di luar kotak dengan ide-ide segar dan menunjukkan kemauan untuk menghancurkan pemikiran konvensional.

Tetapi Trump tidak secara langsung menanggapi pertanyaan tentang bagaimana dan di bawah wewenang apa AS dapat mengambil alih tanah Gaza dan mendudukinya dalam jangka panjang. "Saya melihat posisi kepemilikan jangka panjang dan saya melihatnya membawa stabilitas besar ke bagian Timur Tengah itu," katanya. Ia menambahkan bahwa ia telah berbicara dengan para pemimpin regional dan mereka mendukung gagasan tersebut.

"Saya telah mempelajarinya dengan sangat cermat selama berbulan-bulan," kata Trump. Ia juga mengatakan akan mengunjungi Gaza tanpa menyebutkan waktunya.

Trump Minta Mesir dan Yordania Tampung Warga Gaza 

Trump sebelumnya menyerukan kepada Yordania, Mesir dan negara Arab lainnya untuk menerima warga Gaza. Ia mengatakan bahwa warga Palestina di sana tidak punya pilihan lain selain meninggalkan jalur pantai tersebut, yang harus dibangun kembali setelah hampir 16 bulan perang yang menghancurkan antara Israel dan militan Hamas.

Namun kali ini Trump mengatakan ia akan mendukung pemukiman kembali warga Palestina secara permanen. Saran itu telah ditolak mentah-mentah oleh para pemimpin Arab.

Pengungsian paksa penduduk Gaza kemungkinan besar akan menjadi pelanggaran hukum internasional dan akan ditentang keras tidak hanya di wilayah tersebut tetapi juga oleh sekutu-sekutu Washington di Barat. Beberapa pembela hak asasi manusia menyamakan gagasan itu dengan pembersihan etnis.

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengecam pemindahan warga Gaza oleh Turmp sebagai pengusiran dari tanah mereka. "Kami menganggapnya sebagai resep untuk menciptakan kekacauan dan ketegangan di wilayah tersebut karena rakyat Gaza tidak akan membiarkan rencana tersebut terlaksana," katanya.

Trump tidak merinci tentang bagaimana proses pemukiman kembali dapat dilaksanakan. Namun usulannya menyulut keinginan kelompok sayap kanan Israel dan bertentangan dengan komitmen mantan Presiden Joe Biden terhadap pemindahan massal warga Palestina.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |